Merasa bodoh namun enggan belajar..?
Merasa berakhlak kurang baik tapi tak jua mau berubah...?
Sungguh..
Semua kebaikan dapat (dan harus) diusahakan..
Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ وَ إِنَّمَا الْحِلْمُ بِالتَّجَلُّمِ، وَ مَنْ يَتَحَرَّ الْخَيْرَ يُعْطِهِ، وَ مَنْ يَتَوَقَّ الشَّرَّ يُوْقَ
"Sesungguhnya ilmu diperoleh dengan belajar..
Sikap santun didapat melalui berlatih..
Barangsiapa bersungguh-sungguh mencari kebaikan niscaya akan diberi..
Dan barangsiapa menjaga diri dari keburukan niscaya akan dilindungi.."
(Hasan, HR ad-Daruquthni, Tarikh al-Khatib: 9/127, ash-Shahihah: 342)
Ada wanita yang bertahun-tahun mengalami haidh namun ia tidak juga mempelajari hukum berkenaan haidh...
Maka Belajarlah...
Ada pria yang bergaul di lingkungan kerja dan rumah tetapi tetap berlaku angkuh lagi kasar..
Usahakan berlatih santun...
Niscaya kebaikan senantiasa meliputi dan keburukan terjaga dari diri...
@sahabatilmu
Sahabat Ilmu 2 (Khusus Akhwat-Wanita): Betapa Ruginya Marah.
Hari ini...
Adakah seseorang begitu menyebalkan sehingga membuat kita kesal..?
Adakah keadaan yang menjadikan kita naik pitam...?
Jangan lekas marah..
Sungguh banyak kerugian bila kita marah.
Dari Aban bin Utsman berkata,
"Aku telah mendengar Utsman (bin Affan) radhiyyallahu 'anhu berkata:
Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang ketika memasuki waktu petang lalu mengucapkan,
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dengan menyebut nama Allah yang dengan namaNya tiada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang bisa mendatangkan mudharat.
Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.. (dibaca 3x)
Niscaya tidak akan ada sesuatupun yang mampu memudharatkannya hingga waktu pagi.
Dan barangsiapa yang mengucapkannya ketika memasuki waktu pagi tiga kali.
Niscaya dia tidak tertimpa musibah secara tiba-tiba hingga petang hari..”
(periwat hadits) berkata,
"Aban bin Utsman tertimpa penyakit (semisal lumpuh).
Maka lelaki yang mendengar hadits ini melihat kepadanya dengan seksama.
Aban pun bertanya kepadanya,
"Mengapa seperti itu engkau melihatku..?
Demi Allah aku tidak berdusta atas Utsman, dan Utsman pun tidak berdusta atas Nabi.
Akan tetapi keadaan yang menimpaku pada hari ini yaitu...
aku dalam keadaan marah dan aku pun lupa membaca doa itu..."
(Shahih, HR Abu Daud: 5088, at-Tirmidzi: 3388, Ibnu Majah: 3869, Ahmad: 1/72, Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir: 6426 al-Albani)
Karena marah, mata (hati) tertutup..
Segunung kebaikan seseorang, tertutup kesalahan seukuran buah kelapa...
Sebab marah, akal tertutup..
Doa yang sudah biasa dibaca jadi lupa..
Betapa ruginya marah.
@sahabatilmu
Sahabat Ilmu 2 (Khusus Akhwat-Wanita): Mengakhiri Malam.
Malam berangsur kelam.
Kita pun mulai beranjak ke pembaringan.
Introspeksi diri sebelum tidur.
Adakah salah khilaf di sepanjang hari...? Mintalah maaf..
Adakah dosa dan maksiat kita lakukan..? Segeralah bertaubat..
A. Bagai Tak Berdosa.
Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ
“Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa maka ia bagaikan orang yang tidak berdosa…” (Hasan, HR Ibnu Majah: 4250)
B. Tutup Dengan Kebaikan.
Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
وَإِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِخَوَاتِيْمِهَا
"Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada akhirnya.." (HR. al-Bukhari: 6493, Muslim: 112)
Jika masih ada kesalahan yang terbawa, lepaskan...
Bila masih ada kebajikan yang tertunda, tuntaskan...
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menasihatkan,
"Yang menjadi ukuran adalah kesempurnaan akhir, bukan kekurangan awal..."
(Minhajus Sunnah: 8/412)
Mari akhiri malam ini dengan kebaikan yang sempurna..
@sahabatilmu
Merasa berakhlak kurang baik tapi tak jua mau berubah...?
Sungguh..
Semua kebaikan dapat (dan harus) diusahakan..
Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ وَ إِنَّمَا الْحِلْمُ بِالتَّجَلُّمِ، وَ مَنْ يَتَحَرَّ الْخَيْرَ يُعْطِهِ، وَ مَنْ يَتَوَقَّ الشَّرَّ يُوْقَ
"Sesungguhnya ilmu diperoleh dengan belajar..
Sikap santun didapat melalui berlatih..
Barangsiapa bersungguh-sungguh mencari kebaikan niscaya akan diberi..
Dan barangsiapa menjaga diri dari keburukan niscaya akan dilindungi.."
(Hasan, HR ad-Daruquthni, Tarikh al-Khatib: 9/127, ash-Shahihah: 342)
Ada wanita yang bertahun-tahun mengalami haidh namun ia tidak juga mempelajari hukum berkenaan haidh...
Maka Belajarlah...
Ada pria yang bergaul di lingkungan kerja dan rumah tetapi tetap berlaku angkuh lagi kasar..
Usahakan berlatih santun...
Niscaya kebaikan senantiasa meliputi dan keburukan terjaga dari diri...
@sahabatilmu
Sahabat Ilmu 2 (Khusus Akhwat-Wanita): Betapa Ruginya Marah.
Hari ini...
Adakah seseorang begitu menyebalkan sehingga membuat kita kesal..?
Adakah keadaan yang menjadikan kita naik pitam...?
Jangan lekas marah..
Sungguh banyak kerugian bila kita marah.
Dari Aban bin Utsman berkata,
"Aku telah mendengar Utsman (bin Affan) radhiyyallahu 'anhu berkata:
Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang ketika memasuki waktu petang lalu mengucapkan,
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dengan menyebut nama Allah yang dengan namaNya tiada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang bisa mendatangkan mudharat.
Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.. (dibaca 3x)
Niscaya tidak akan ada sesuatupun yang mampu memudharatkannya hingga waktu pagi.
Dan barangsiapa yang mengucapkannya ketika memasuki waktu pagi tiga kali.
Niscaya dia tidak tertimpa musibah secara tiba-tiba hingga petang hari..”
(periwat hadits) berkata,
"Aban bin Utsman tertimpa penyakit (semisal lumpuh).
Maka lelaki yang mendengar hadits ini melihat kepadanya dengan seksama.
Aban pun bertanya kepadanya,
"Mengapa seperti itu engkau melihatku..?
Demi Allah aku tidak berdusta atas Utsman, dan Utsman pun tidak berdusta atas Nabi.
Akan tetapi keadaan yang menimpaku pada hari ini yaitu...
aku dalam keadaan marah dan aku pun lupa membaca doa itu..."
(Shahih, HR Abu Daud: 5088, at-Tirmidzi: 3388, Ibnu Majah: 3869, Ahmad: 1/72, Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir: 6426 al-Albani)
Karena marah, mata (hati) tertutup..
Segunung kebaikan seseorang, tertutup kesalahan seukuran buah kelapa...
Sebab marah, akal tertutup..
Doa yang sudah biasa dibaca jadi lupa..
Betapa ruginya marah.
@sahabatilmu
Sahabat Ilmu 2 (Khusus Akhwat-Wanita): Mengakhiri Malam.
Malam berangsur kelam.
Kita pun mulai beranjak ke pembaringan.
Introspeksi diri sebelum tidur.
Adakah salah khilaf di sepanjang hari...? Mintalah maaf..
Adakah dosa dan maksiat kita lakukan..? Segeralah bertaubat..
A. Bagai Tak Berdosa.
Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ
“Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa maka ia bagaikan orang yang tidak berdosa…” (Hasan, HR Ibnu Majah: 4250)
B. Tutup Dengan Kebaikan.
Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
وَإِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِخَوَاتِيْمِهَا
"Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada akhirnya.." (HR. al-Bukhari: 6493, Muslim: 112)
Jika masih ada kesalahan yang terbawa, lepaskan...
Bila masih ada kebajikan yang tertunda, tuntaskan...
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menasihatkan,
"Yang menjadi ukuran adalah kesempurnaan akhir, bukan kekurangan awal..."
(Minhajus Sunnah: 8/412)
Mari akhiri malam ini dengan kebaikan yang sempurna..
@sahabatilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar