1.29.2015

Shalat Atau Tidur.


Doa Saat Melihat Musibah.


Ga' Enakan.


Sebab Kami Muslim.


(Bukan) Asal Dzikir Dan Doa


Liburan (Bukan) Berarti Libur Beramal


Doa Bagi Mempelai


Malam Ujian Keluarga


Hendak Berbuat Apa


1.22.2015

⚡RIYA' TERSELUBUNG⚡


Seperti Shalat Perpisahan


Nikah Karena Agama


Senin Dan Kamis: Hari Tanpa Permusuhan


Nikah Menjaga Separuh


Nikah Atau Lamar, Itu Saja


Nikmat Makan Dengan Aman


Pemuka Kesombongan


Nyontek Itu Sangat Tidak Jujur


Bagus Tidak Harus Sombong


Betapa Ruginya Marah.


Mengakhiri Malam


Lengkung Kecil Senyum Tetangga


Tawa Dunia Maya


Ananda Berusaha, Orang Tua Berdoa


Kerriputt...?? Nggak Usah Takut...


# SIMPLE SEDEKAH #


Meninggalkan Sunnah Karena Orang Tua


Arisan Keyakinan: Haram


Lamaran (Khithbah)


Kebaikan Perlu Diusahakan


Undangan Pernikahan


1.15.2015

Dia Lebih Baik Dari Diriku


Subuh Terasa Berat


Lengkung Kecil Senyum Tetangga


Karena Wanita Ingin Dimengerti


1.13.2015

jadwal kajian muslimah al hanif cilegon

Senin sore:
Pekan 1→ Fawaidul fawaid (Ust Ubaidillah)
Pekan 2→ Firqotun Najiyah (Ustzh Diana)
Pekan 3→ Fiqh Do'a dan Dzikir (Ust Fathullah)
Pekan 4→ Al Wajiz (Ustzh Ani)

Selasa sore→ Tahsin

Rabu sore (Ustzh Ummu Fadl):
Pekan 1→ Fiqh Asmaul Husna
Pekan 2→ Hadits Arbain
Pekan 3→ Tazkiyatun Nufus
Pekan 4→ Tafsir Juz Amma'

Kamis Sore→ Bahasa Arab (ada 2 kelas→Kelas Pemula oleh Ustzh Diana, kelas lanjutan oleh ummu maryam)

1.12.2015

SYIRIK MEMBATALKAN AMALAN


Audio 10
Halaqoh 4
----------------

Oleh Ustadz Abdulloh Roy, LC

Pernahkah anda kehilangan file, data berharga hasil kerja keras anda selama berhari-hari atau berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun? Bagaimanakah perasaan anda saat itu, sedih bukan? Terkadang  seseorang berani untuk membayar jutaan rupiah asal file yang berharga tersebut kembali.

Saudaraku sekalian, syirik adalah dosa besar yang bisa membatalkan amalan seseorang.

Allah سبحانه وتعالى berfirman :

ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺃُﻭﺣِﻲَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻭَﺇِﻟَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻚَ ﻟَﺌِﻦْ ﺃَﺷْﺮَﻛْﺖَ ﻟَﻴَﺤْﺒَﻄَﻦَّ ﻋَﻤَﻠُﻚَ ﻭَﻟَﺘَﻜُﻮﻧَﻦَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮِﻳﻦَ ‏( 65 ‏) ﺑَﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓَﺎﻋْﺒُﺪْ ﻭَﻛُﻦْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺎﻛِﺮِﻳﻦَ ‏( 66 )

’’Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu wahai Muhammad dan orang-orang sebelummu bahwa apabila kamu berbuat syirik, maka sunggguh akan batal amalanmu dan jadilah  engkau termasuk orang-orang yang merugi" (65). "Maka sembahlah Allah saja dan jadilah kamu termsuk orang-orang yang bersyukur". (Az Zumar:65-66)

Dalam ayat ini, seorang nabi-pun apabila dia berbuat syirik maka akan batal amalannya.

Oleh karena itu saudaraku sekalian, jagalah amalan anda yang sudah anda tabung bertahun-tahun. Jangan biarkan amalan tersebut hilang begitu saja karena kejahilan anda terhadap tauhid dan syirik.

Terkadang sebuah perbuatan yang kita anggap biasa bisa menghancurkan amalan sebesar gunung dan belum tentu ada waktu lagi untuk bisa menabung kembali.

___________
✏catatan anggota BiAS

1.11.2015

PENTINGNYA BELAJAR AGAMA (Bagian 2)


AUDIO 11
HALAQOH 2
-------------------
Oleh Ustadz Fauzan Abdullah, ST, MA

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalaamu 'alaykum warahmatullah wabarakaatuh.

Alhamdulillah wash shalaatu wassalaamu 'ala Rasulillah wa ba'd.

Ikhwah fiddin a'aazaniyyallaahu wa iyyakum, pada halaqoh ke-2 ini, dalam muqaddimah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai pelajaran kita tentang ringkasan Fiqih Syar'iyyah Matan Abu Suja'.

1⃣ Wajib bagi para penuntut ilmu untuk mengikhlaskan niat karena Allah سبحانه وتعالى karena menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah dan bagian dari jihad fii sabiilillaah.

Allah تعالى berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk memurnikan keta'atan hanya kepada Allah سبحانه وتعالى. (AlBayyinah:5)

Ikhwah fiddin a'aazaniyyallaahu wa iyyakum. Dan niatkan kita menuntut ilmu adalah untuk menghilangkan kebodohan yang ada pada diri kita dan juga kita berusaha mengangkat kebodohan yang ada pada diri oranglain, agar kita semua dan mereka bisa memahami apa yang diridhai oleh Allah سبحانه وتعالى dan RasulNya.

2⃣ Hendaknya bersabar di dalam menuntut ilmu dan tidak tergesa-gesa. Hendaknya bertahap, mulai dari tahap yang dasar, kemudian menengah dan dilanjutkan dalam tahap berikutnya.

Diantara tahap dasar bagi seseorang adalah dia menuntut ilmu, mengetahui perkara-perkara yang mendasar yang wajib 'ain bagi dirinya. Dan diantara tahap awal dalam masalah cabang ilmu fiqih adalah memulai memahami gambaran permasalahan secara ringkas sebelum mendalami atau menyibukkan diri dalam permasalahan-permasalahan yang mendetail, perbedaan para ulama dan dalil mereka dan seterusnya.

Allah تعالى berfirman :

كُونُوا رَبَّانِيِّينَ

Dan jadilah kalian seorang yang Rabbani. (Ali Imran:79)

Ibnu 'Abbas رضي اللّه تعالى عنه beliau mengatakan tentang ulama Rabbani, mereka adalah

أَنَّهُ الَّذِيْ يُعَلِّمُ النَّاسَ بِصِغَارِ الْعِلْمِ قَبْلَ كِبَارِهِ.

Mereka adalah orang-orang yang mengajarkan manusia perkara-perkara yang mendasar sebelum perkara-perkara yang lanjut.

Oleh karena itu, ikhwah fiddin a'aazaniyyallaahu wa iyyakum, adalah sebuah kesalahan apabila kita menyibukkan diri kita atau menyibukkan oranglain pada perkara-perkara khilaf diantara para ulama. Padahal kita sendiri atau oranglain belum mengetahui perkara yang mendasar yang wajib untuk diketahui.

Kemudian ikhwah fiddin a'aazaniyyallaahu wa iyyakum,

3⃣ Bahwasanya para ulama, baik yang terdahulu maupun terkini, mereka senantiasa mengajarkan kitab-kitab fiqih secara bertahap. Mulai dari tahap yang mendasar, menengah kemudian lanjut sebagaimana para ulama terdahulu, mereka menulis kitab-kitab dari dasar. Seperti Imam Nawawi رحمه اللّه, beliau menulis Kitab AlMinhaj yang merupakan ringkasan fiqih AsySyafi'i, kemudian dilanjutkan dengan Kitab ArRaudhah yang lebih panjang penjelasannya. Kemudian dilanjutkan dengan Kitab AlMajmu' yang merupakan disana dijelaskan tentang perbedaan pendapat para ulama, dalil-dalil dan diskusi diantara mereka.

Begitu juga Ibnu Qudamah AlHanbali. Beliau menulis kitab dasar Kitab Umdatul Fiqh, kemudian dilanjutkan dengan Kitab AlKafi, kemudian dilanjutkan kitab-kitab panjang yaitu Kitab AlMughni sebagaimana yang kita ketahui.

Perkara yang ke-4 yang perlu kita sampaikan bahwasanya,

4⃣ Di dalam mempelajari kitab Madzhab Syafi'i ini, bukan berarti kita fanatik terhadap Madzhab Syafi'i ataupun kita takqlid. Karena sesungguhnya, semua perkataan selain dari Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bisa diterima ataupun ditolak.

Oleh karena itu para ulama, baik terdahulu maupun terkini, bahkan Imam Syafi'i sendiri, beliau mengatakan :

إِذَا صَحَّ الْحَدِيْثِ فَهُوَ مَذْهَبِيْ

Apabila hadits itu shahih maka itu pendapatku.

Oleh karena itu, hendaknya penuntut ilmu berpegang kepada AlKitab dan Sunnah di dalam berpendapat.

Kemudian perkara yang ke-5 didalam mempelajari matan Abu Suja' yang merupakan ringkasan fiqih Syafi'i ini,

5⃣ Akan kami jelaskan secara ringkas saja dan lebih fokus kepada bagaimana masalah-masalah yang dibahas oleh para ulama atau gambaran masalah yang dibahas para ulama, bukan pada khilaf ataupun perbedaan pendapat diantara mereka. Dan akan kami jelaskan secara ringkas dalil-dalil apabila dibutuhkan.

 Pada pembahasan kitab fiqih ini tentu akan memakan waktu yang panjang, oleh karena itu jika kita ada kesempatan mendatang, kita bisa selesaikan pada kajian intensif, baik secara offline maupun online. Maka akan kami sampaikan linknya kepada ikhwah sekalian agar faidahnya bisa lebih menyeluruh.

Demikian yang bisa kami sampaikan pada halaqoh yang ke-2.

Wash shalallaahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi wa sallim wa aakhiru da'wana alhamdulillaahi Rabbil 'aalamiin.

Assalaamu 'alaykum warahmatullah wabarakaatuh.

__________
✏catatan anggota BiAS

1.10.2015

LARANGAN BERBISIK ANTARA DUA ORANG KETIKA SEDANG BERTIGA


Halaqoh 6
Hadits 4
--------
Assalaamu'alaykum warahmatullahi wabaraatuh.

Alhamdulillah washshalaatu wassalaamu 'ala Rasululillaah.
Ikhwan dan akhwat sekalian, kita lanjutkan pada halaqoh yang ke-6 dari Kitaabul Jaami' yaitu bab tentang adab.

وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً, فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الْآخَرِ, حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ; مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُه, ُ». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ. (١)

(١) - صحيح. رواه البخاري (٦٢٩٠)، ومسلم (٢١٨٤)، وليس عند مسلم لفظ «ذلك».

Hadits dari Ibnu Mas'ud رضي الله عنه beliau berkata: Rasulullah صلّى الله عليه و سلّم bersabda: Jika kalian bertiga maka janganlah 2 orang berbicara/berbisik bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih.

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dan lafalnya adalah terdapat dalam Shahih Muslim.

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allah سبحانه وتعالى, hadits ini menunjukkan tentang agungnya Islam. Bahwa Islam adalah agama yang sempurna mengangungkan segala hal sampai pada perkara perkara yang mungkin dianggap sepele, seperti adab makan, adab minum, adab yang lain-lain termasuk diantaranya adab bergaul.

Disini lihat bagaimana Islam mengatur tatkala seorang sedang bertiga jangan sampai cuma 2 orang berkumpul kemudian berbicara berbisik bisik sementara yang ketiga ditinggalkan.

Apa sebabnya? Kata Nabi صلّى الله عليه و سلّم :

 مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُه  

Karena perbuatan ini bisa menjadikan orang yang ke-3 bersedih, timbul kesedihan dalam dirinya, kenapa dia tidak diajak ngobrol. Dan Islam memperhatikan hal ini, Islam tidak ingin seorang menyedihkan saudaranya.

Juga bisa timbul dalam dirinya suuzhan, persangkaan-persangkaan yang buruk, mungkin mereka ber-2 sedang ghibahi saya, sedang ngerumpiin saya atau sedang menjelek-jelekkan saya. Timbul persangkaan-persangkaan yang syaithan terkadang mendiktekan kepada orang yang ke-3 tersebut.

Oleh karenanya, Allah sebutkan dalam AlQur'an masalah ini. Kata Allah سبحانه وتعالى dalam surat AlMujaadalah ayat yang ke-10:

إِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ...

Sesungguhnya najwa (bisik-bisik) dari syaithan untuk menjadikan orang-orang yang beriman bersedih.

Hal ini menyebabkan orang yang ke-3 bersedih. Oleh karenanya bagaimana solusinya?

Kata Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم:

ِ حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ

Sampai kalian bercampur dengan (berbaur dengan) manusia. Kalau sudah bercampur dengan manusia, berkumpul dengan banyak orang maka tidak menimbulkan kesedihan bagi orang ke-3, 2 orang ini ngobrol, orang yang ke-3 juga bisa mencari teman ngobrol yang lain maka tidak jadi masalah.

Yang jadi masalah jika ada sekumpulan orang kemudian semuanya ngobrol bareng-bareng yang satu 1 tidak diajak.

Oleh karenanya meskipun lafalnya alhadits disebutkan "Jika kalian ber-3 kemudian 2 orang ngobrol dan 1 nya tidak diajak", maka ini mencakup jumlah yang lebih, kata para ulama.

Contohnya seperti ada 4 orang kemudian 3 orang ngobrol sendiri, kemudian yang 1 tidak diajak maka juga termasuk dalam hadits ini, ini dilarang karena bisa menimbulkan kesedihan bagi orang yang ke-4. Demikian juga kalau ada 5 orang, kemudian 4 orang ngobrol sendiri, yang ke-5 tidak diajak maka ini juga dilarang karena menyedihkan orang yang ke-5 dan seterusnya, yang ke-6, ke-7 dan selanjutnya. Karena 'illah (larangan), sebab larangan dari hadits ini adalah jangan sampai membuat sedih orang yang tidak diajak ngobrol tersebut. Jangan sampai timbul persangkaan-persangkaan yang buruk dalam diri orang tersebut.

Oleh karenanya para ulama menyebutkan, diantara bentuk najwa yang terlarang adalah jika ada 3 orang kemudian 2 orang ini ngobrol dengan bahasa yang tidak dipahami oleh orang ke-3, inipun dilarang. Mereka ber-2 ngobrol dengan bahasa, meskipun mereka ber-3 dalam kondisi tubuh bersamaan tetapi, artinya 2 orang tidak menepi, tidak, tetapi bareng-bareng ber-3, akan tetapi 2 orang ngobrol dengan bahasa yang tidak difahami orang ke-3, ini tidak diperbolehkan, kata para ulama, karena hukumnya sama, seakan-akan dia tidak diajak ngobrol. Kalau diajak ngobrol, kenapa dengan bahasa yang tidak dia fahami? Akan membuat dia sedih, merasa dia tidak pantas atau merasa ada suatu rahasia berkaitan dengan dirinya atau lainnya, akan datang syaithan mendiktekan hal-hal yang buruk dalam dirinya.

Oleh karenanya lihatlah indahnya Islam. Hadits ini sebenarnya hanyalah sekedar sampel, sekedar hanya sebagai contoh, maksudnya jangan sampai seseorang menyedihkan saudaranya, jangan sampai, seorang berusaha menjaga perasaan  saudaranya baik dia menyedihkan saudaranya dengan perkataannya tidak boleh. Apalagi dengan perbuatannya, apalagi dengan sikapnya juga tidak boleh. Mungkin tidak ada ucapan yang buruk dikeluarkan dari mulutnya tapi dengan sikapnya menjadikan saudaranya sedih, inipun tidak boleh, lihat najwa dalam hadits ini tidak berkait dengan ucapan yang keluar, tapi sikap, sikap 2 orang yang berbisik-bisik berdua-dua, ini menyedihkan orang yang ke-3. Ini dilarang, apalagi kalau kesedihan tersebut timbul dengan perkataan, apalagi dengan perbuatan.

Dan juga hadits ini menunjukkan seseorang dituntut jangan sampai menimbulkan persangkaan-persangkaan yang buruk dalam saudaranya dan sahabatnya.

Demikian, wa billaahit taufiq wal hidayah.

Assalaamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.

__________
✏ catatan anggota BiAS