12.26.2012

Icip-icip dari Mekah.


labaik allahuma labaik..

wah senandung indah yang dikumandangkan jamaah haji jikalau ingin berangkat ke tanah harom disana.. seneng rasanya melihat jamaah haji pulang dengan haru disambut keluarga, dan insyaAllah mabrur yah..
dua kakak beradik yang duduk di depan mobil terheran-heran dengan sesaknya orang-orang yang menjemput. Mereka yang terheran-heran adalah saya dan kakak saya, hehe karena cuma kami berdua yang jemput orang tua kami. Rasanya seperti gak punya keluarga laen aja. Tapi eh tapi ngapain juga ngejemput semuanya, toh nanti juga ketemu yah di rumah.
Iya nanti pada akhirnya juga ketemu dirumah, mendengar kisah pengalaman saat berada ditanah haram. Aah kenikmatan yang indah sangat deh bisa berada disana, ditanah yang pernah rasulullah dan para nabi laen berdiri.. iya ditanah yang sama disana, di mekah didepan ka’bah..
Hal utama yang dinanti selain kisah pengalaman disana, yaitu oleh-oleh. Setidaknya ngicip oleh-oleh dari sana dulu sebelum berangkat. Oleh-oleh dari yang pulang haji biasanya kan air zam-zam, kurma, kacang arab, standarnya begitu. Tapi dalam blog saya ini mau bahas oleh-oleh unik yang papah saya dapat, diantaranya adalah…

Instan coffee-arabic

12.24.2012

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR BERSIH PADA PENAMPUNGAN AIR HUJAN (PAH) DI KAWASAN KARST KABUPATEN GUNUNGKIDUL


RINGKASAN
Air menjadi kebutuhan langka di kawasan karst di Kabupaten Gunungkidul DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Kesulitan mendapatkan air bersih sepanjang tahun karena wilayahnya memiliki jenis tanah karst yang sulit menampung ketersediaan air di dalam tanah, sehingga sistem hidrologinya didominasi oleh drainase bawah permukaan dan air tanah yang sangat dalam sulit diketahui keberadaannya membuat pembangunan perpipaan menuju ke dalam tanah memerlukan dana besar dan teknologi canggih. Hal tersebut menjadikan telaga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi air, namun telaga belum bisa memenuhi kebutuhan konsumsi air yang diperlukan. Semakin pendeknya usia telaga karena rehabilitasi telaga yang salah disebabkan adanya pengerukan telaga yang pada awalnya bermaksud untuk menambah daya tampung telaga tetapi justru membuat telaga bocor dan tidak dapat menampung air. Sebagai alternatif dari telaga penduduk membangun PAH, tetapi kapasitasnya tidak sesuai sehingga saat musim kemarau masih kekurangan ketersediaan air.
Gagasan dalam terpenuhinya kapasitas PAH yang diperlukan yaitu dengan memperhitungkan luas tangkapan yang dibutuhkan agar selama musim kemarau penduduk tidak kekurangan sumber air bersih. Pemanfaatan PAH dilihat dari potensi air hujan yang ada dapat menyimpan ketersediaan air selama musim kemarau jika dimanfaatkan secara benar dan diperhitungkan dalam pembuatannya. Potensi pemanfaatan air hujan Gunungkidul dilihat dari data curah hujan tahunan di Kecamatan Tanjungsari selama 20 tahun (Tabel dalam lampiran 2). Hal tersebut harus didukung juga dengan kualitas air yang akan digunakan. Air hujan yang masuk ke PAH masih mengandung partikel-partikel yang terbawa dari udara. Sehingga, diperlukan suatu teknologi tepat guna untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang dihasilkan dari air hujan yaitu dengan menggunakan jaring atau saringan yang diletakan tepat sebelum air hujan masuk ke PAH. Penerapan teknologi tersebut untuk pemenuhan kebutuhan air yang digunakan untuk menyiram tanaman, membilas kamar kecil dan membersihkan rumah.
Masukkan untuk ide penulisan ini berasal…

PEMANFAATAN GETAH KAKTUS (Opuntia ficus-indica) SEBAGAI KOAGULAN ALAMI DALAM PENGOLAHAN AIR BERSIH


Abstrak
Kebutuhan air bersih semakin meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat saat ini. Pengolahan air bersih menjadis salah satu hal yang dibuthkan dalam menunjang ketersediaan adanya air bersih. Salah satu proses pengolahan air bersih yang melibatkan bahan tambahan berupa koagulan. Penggunaan koagulan selama ini yang ada di masyarakat dengan bahan kimia seperti alum (Al2(SO4)3), Besi Chlorida (FeCl3) dan sebagainya akan berdampak buruk jika terakumulasi dalam tubuh secara terus menerus. Oleh karena itu, koagulan jenis alami seperti getah kaktus (opuntia ficus-indica) menjadi pertimbangan khusus sebagai jenis koagulan yang bidegradable dan ramah lingkungan. Penelitian dengan getah kaktus sebagai koagulan telah diteliti oleh tim dari University of South Florida (2011). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa getah kaktus selain sebagai koagulan alami dapat juga berupa buffer pH sehingga memiliki keunggulan dari koagulan jenis kimia yang bersifat asam. Pengembangan penelitian masih dikembangan untuk mengetahui keefektifan dalam menurunkan polutan dalam air limbah industri.

PENGARUH KARAKTERISTIK SAMPAH TERHADAP PRODUKSI GAS METAN (CH4) DAN KARBON DIOKSIDA (CO2) DALAM PROSES ANAEROBIK SAMPAH PERKOTAAN


Influence of Waste Characteristics to Production Methane Gases (CH4) and Carbon Dioxide (CO2) of Anaerobic Process in municipal solid Waste
ABSTRACT
The dominant gas from waste are Methane (CH4) and Carbon Dioxide (CO2). Methane gas (CH4) could explode in certain condition, Methane (CH4) could explode when the condition of the gases in air concentrate in 5% to 15%,  furthermore the  Carbon Dioxide (CO2) could lead to increased the mineral on ground water and composed the carbon acid. The objective of this research is to know the methane gases concentration and carbon dioxide, with the varying percentage comparison of organic and inorganic waste. In this field project, researchers also wanted to know the optimum composition level of comparison that occurred at TPA Piyungan Bantul Yogyakarta. The sample used in this field project has taken from TPA piyungan  from several places in random, in order to obtain one month solid waste. The observation made twice by using chromatography methode (CG). optimum value comparison obtained in the day of 59th, the comparison of 79.7% for organic and 20.3% for inorganic at produce Methane (CH4) by 15.52%, while in the observation in the day of 26th, the comparison of 89.8% for organic and 10.2% for inorganic, produce Carbon Dioxide (CO2) by 26.3%. The reactor that doesn't contain Methane (CH4) gases could caused by the pH value that unsuitable condition to produce it.  Moreover, C/N ratio is not control.

Key words: Solid waste characteristics, Methane, Carbon Dioxide, Anaerobic batch.

 ABSTRAK

Gas yang dominan diproduksi dari timbulan sampah adalah Metan (CH4) dan Karbon dioksida (CO2). Gas Metan (CH4) merupakan gas yang eksplosif jika terkonsentrasi 5% hingga 15% di udara, Sedangkan Karbon Dioksida (CO2) dapat menyebabkan peningkatan mineral pada air tanah serta pembentukan asam karbonik. Proses landfill TPA Piyungan ditiru menggunakan reaktor anaerobik batch. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi gas Metan (CH4) dan Karbon dioksida (CO2) dengan perbandingan persentase sampah organik dan anorganik yang bervariasi dan tingkat optimum yang terjadi pada sampah TPA Piyungan.Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari sampah di TPA Piyungan dengan pengambilan secara random, diberbagai titik pengambilan agar diperoleh sampah yang berusia sekitar satu bulan. Pengamatan ini dilakukan dua kali dengan menggunakan metode gas chromatography (GC). Nilai optimum yang diperoleh saat pengujian hari ke-59 perbandingan organik 79.7% dan anorganik 20.3% menghasilkan gas Metan (CH4) sebesar 15.52% dan pengujian hari ke-26 perbandingan organik 89.8% dan anorganik 10.2% menghasilkan gas Karbon Dioksida (CO2) sebesar 26.3%. Terdapat reaktor yang tidak terkandung gas Metan (CH4) dapat disebabkan dengan nilai pH yang tidak sesuai untuk memproduksi Metan (CH4). Selain itu, rasio C/N tidak terkendali.

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGHEMATAN AIR TANAH MENGGUNAKAN TANKI AIR HUJAN


PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya yang mutlak diperlukan dalam kehidupan manusia. Jumlah air yang ada di bumi adalah 97.5% berupa air asin dan 2.5% air tawar. Jumlah air tawar sebesar 2.5% jika dibagi lagi adalah 69% masih berupa es dikutub dan salju, 30% berupa ari tanah, 0.7% berupa air hujan dan 0.3% merupakan air sungai (Kodoatie dan Sjarief, 2005). Jumlah tersebut sangat sedikit jika dipergunakan secara terus menerus, ditambah jumlah populasi yang terus meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan pada tahun 2025 akan terjadi krisis air di beberapa negara. Salah satu penyebab krisis air yang terjadi yaitu pemakaian air yang tidak efisien (Abidin, 2006).
Krisis air yang terjadi membuat ketersediaan air tanah semakin menipis karena selama ini masyarakat hanya bergantung dari ketersediaan air tanah. Untuk itu, diperlukan suatu alternatif menghemat ketersediaan air tanah untuk mencegah…

KAJIAN PENERAPAN EKOLOGI INDUSTRI BAJA


Abstrak
Konsumsi kebutuhan yang meningkat berbanding lurus dengan kebutuhan energi pada proses pembuatan suatu produk. Kelangkaan bahan baku saat ini dapat diatasi dengan suatu sistem ekologi kawasan industri untuk mendukung keberlanjutan produk. Industri baja merupakan salah satu industri yang digunakan untuk pembangunan berkelanjutan. Batasan penulisan ini yaitu mengkaji tentang ekologi industri baja hulu yang menghasilkan slab dan billet. Proses produksinya dengan menggunakan proses reduksi langsung, kemudian dilanjutkan dengan tahap Electric Arc Furnace (EAC), Proses pemurnian dan penambahan unsur dalam Ladle Furnace (LF), dan Proses pengecoran pada Continuous Casting Macine (CCM). Tahapan proses tersebut memiliki produk samping yang dapat digunakan kembali (onsite recycle) dan sebagai bahan baku oleh industri lain. Hasil produk samping tersebut merupakan bentuk penghematan terhadap sumber daya alam berupa bahan baku. Selain penghematan sumber bahan baku, industri baja juga dapat menghemat sumber daya energi yang dioptimalkan sehingga akan tercipta pembangunan dan hasil produksi yang berkelanjutan.