12.19.2014

perumpamaan yang bagus


Ada seseorang datang kepada seorang syeikh, dan dia mengatakan:

"Ya syeikh, si fulan telah mencelamu di salah satu majelisnya!"

Syeikh menjawab:

"Jika orang itu telah melemparkan panah kepadaku lalu dia tidak mengenaiku, mengapa kamu membawa panah itu dan menancapkannya di hatiku?!

---------

Tidak semua fakta boleh disampaikan kepada orang lain... Tidak semua yg kita dengar dan ketahui boleh kita sebarkan, karena ada timbangan maslahat dan mafsadah yg ditimbulkan.

Rosulullah -shollallohu alaihi wasallam- bersabda:

"Jangan kamu sampaikan kabar gembira ini kepada manusia, karena mereka akan bersandar kepadanya". [HR. Bukhori Muslim].

Jika hadits ini tentang berita kebaikan, begitu pula tentang fakta yg menjadikan masyarakat ketakutan, atau benci penguasa, atau menurunkan kepercayaan diri, atau efek buruk lainnya, wallohu a'lam.

 ✏ Ditulis oleh Ustadz Musyafa Ad Dariny, MA حفظه الله تعالى

 🌱🌻💐🌹🌷🌹💐🌻🌱

Siapkah kita menghadapi perjalanan panjang?


Ust. Syafiq Basalamah, حفظه الله

Akhi ukhti…
Apakah kau masih mendengarkan detak jantungmu?

Apakah denyut nadimu masih terasa?

Sejatinyanya detak jantung dan denyut nadi menuliskan sebuah pesan singkat untuk semua insan

“Sesungguhnya kehidupan itu tidak lain hanyalah hitungan menit dan detik”

Akan datang suatu detik yang detak jantungmu berhenti…

Dirimu diam seribu bahasa, bungkam tak dapat berbicara

Keluargamu sibuk bersegera membawamu dengan ambulan
Kemudian didorong ke ruang IGD
Perawat memasang infus, selang oksigen dan EKG, alat rekam jantung

Semua mata memandang ke monitor EKG yang menunjukan garis datar, pertanda jantungmu telah berhenti berdetak
Dokter berkata, “Siapkan defibrilator (alat kejut jantung)”

Gel bening dioleskan ke dadamu.

Lalu dokter memberi aba-aba “200 joule, all clear??”

Kaupun dikejutkan…
“360 joule, all clear??”

Kau dikejutkan untuk kedua kalinya

Namun ternyata Monitor EKG masih menunjukan garis datar
Sebagai pertanda jantungmu
sudah berhenti berdetak…

Masa kontrakmu di dunia ini sudah selesai

Harta benda yang kau miliki tidak sempat kau bawa

Semuanya ditinggal

Tangisan perpisahan memecahkan keheningan

Jeritan kesedihan mewarnai ruangan itu

Selamat tinggal

MAKA SEBELUM TERLAMBAT

sebelum jantungmu berhenti berdetak bersegeralah untuk mempersiapkan diri

Belilah tas yang sebesar mungkin
Masukkan barang-barang kebutuhanmu

Air, makanan, selimut, cahaya dan semuanya

SIAPKAN KENDARAAN YANG TANGGUH

Ingat bahwa perjalananmu panjang, 1 hari sama dengan 1000 tahun

Jalannya gelap dan sempit…
bawalah lampu yang terang dan banyak

Jangan tinggalkan apapun yang bisa kau bawa untuk perjalananmu.

CATAT SEMUA YANG AKAN KAU BAWA

Dan jangan menunda-nunda, karena jantungmu akan berhenti berdetak secara otomatis
DAN KAU TIDAK TAHU, KAPAN ITU TERJADi

– – – – – •(*)•- – – – – (125)

kala marah mendera



Marah bisa terjadi kapan saja, di mana saja, pada siapa saja..

Tentu tak nyaman bagi orang yang marah dan yang menyaksikan.

Segera redam dan obati dengan petunjuk Nabi.

A. Ta'awudz.

Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,

“Sungguh aku mengetahui satu kalimat, apabila ia (orang yang marah) mengucapkannya niscaya hilang amarah darinya.

Yaitu ia mengucapkan,

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.

"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk..."

(HR al-Bukhari: 3282, Muslim: 2610)

Amarah itu termasuk godaan setan.

B. Berubah Posisi.

Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ ، وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ.

"Apabila seseorang dari kalian marah sedangkan ia sedang berdiri hendaklah duduk;

Apabila amarah mereda (tentu baik baginya)

Jika belum (hilang) juga, maka hendaklah ia berbaring..."

(Shahih. HR Ahmad: 5/152, Abu Daud: 4782, Ibnu Hibban: 5688)

Semakin merendah, semakin reda amarah.

C. Diam.

Sebagaimana sabda Nabi 'alaihish shalatu wasallam,

وَإِذَا غَضِبْتَ فَاسْكُتْ ، مَرَّتَيْنِ.

"..jika engkau sedang marah maka diamlah... (beliau ucapkan dua kali)..”

(Shahih. HR Ahmad: 1/239, al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad : 1320, Silsilah ash-Shahihah: 1375 al-Albani)

Bila amarah sudah mendera...

Tangan bergerak tanpa aturan, lisan pun berucap tak tentu arah.

Betapa banyak penyesalan menyerta saat marah..

Maka segera lakukan petunjuk Nabi shallallahu 'alahi wasallam kala marah mendera.

@sahabatilmu

Kecewa tak harus marah



Pagi hari..
Anak sekolah, belum juga siap, kecewa marah..

Siang hari..
Bertemu relasi, ada ketidaksesuaian, kecewa marah...

Sore hari..
Kembali ke rumah, rumah masih berantakan, kecewa marah...

Malam hari..
Hendak beranjak ke pembaringan, tak jua bisa memejamkan mata, kecewa marah..

Apakah seluruhnya harus diakhiri dengan amarah..?

A. Cukup Ekspresi Wajah.

Abu Said al-Khudri radhiyallahu 'anhu menuturkan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنْ الْعَذْرَاءِ فِي خِدْرِهَا وَكَانَ إِذَا كَرِهَ شَيْئًا عَرَفْنَاهُ فِي وَجْهِهِ

“Rasulullah orang yang sangat pemalu, lebih pemalu dari gadis dalam pingitan.

Apabila beliau tidak menyukai sesuatu, kami bisa mengetahuinya pada raut wajah beliau..” (HR. al-Bukhari: 6119, Muslim: 2320)

Cukup perubahan wajah, tanpa harus umbar amarah.

B. Kuat Hebat.

Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda,

لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

"Bukanlah orang yang kuat itu ia yang pandai bergulat.

Tetapi orang yang kuat yaitu ia yang mampu mengendalikan diri tatkala marah..."

(HR al-Bukhari: 6114, Muslim: 2609)

Bukan karena tak mampu membalas...

Tidak juga sebab ia lemah..

Namun ia menahan marah berharap pahala dan surgaNya.

Kecewa tak harus marah khan...?

@sahabatilmu

Jangan mudah ucap talak


Tidak selayaknya seorang muslim bermudah-mudah mengucapkan talak.

Bila sudah jatuh dan terkena hukumnya, penyesalan yang ia dapat.

A. Bercanda.

Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda,

ثَلاَثٌ جِدُّهُنَّ جِدٌّ وَهَزْلُهُنَّ جِدٌّ النِّكَاحُ وَالطَّلاَقُ وَالرَّجْعَةُ

“Tiga perkara yang seriusnya dianggap sungguhan dan bercandanya pun dianggap sebagai sungguhan:

(1) nikah, (2) talak, dan (3) rujuk..”

(Hasan, HR. Abu Daud: 2129, at-Tirmidzi: 1184, Ibnu Majah: 2039, Irwa’ul ghalil: 1826 al-Albani)

B. Marah.

Seorang lelaki menemui Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma dan berkata,

“Aku telah mentalak istriku dengan talak tiga di saat aku sedang marah..”

Ibnu ‘Abbas berkata,

“Sesungguhnya Ibnu ‘Abbas tidak dapat menghalalkan bagimu perkara yang Allah haramkan atasmu.

Engkau telah durhaka kepada Rabbmu dan engkau pun telah mengharamkan istrimu atas dirimu sendiri...”

(Jami’ul ‘Ulum wal Hikam: 1/375)

Meskipun ada pembahasan rinci tentang talak saat marah.

Diantaranya kemarahan yang sangat memuncak sehingga menutup kejernihan akal tidaklah teranggap.

(Lihat Syarhul Mumti’: 13/28 al-Utsaimin)

Namun ketahuilah...

Talak (hampir pasti) diucapkan saat marah.

(Sepertinya) tidak mungkin sepasang suami istri sedang duduk santai berdua menikmati secangkir teh.

Tiba-tiba suami berkata,

"Kamu saya talak ya sayang.."

Atau saat asyik bercengkrama sekeluarga,

Tiba-tiba sang suami berucap:

"Aku talak dikau ya..."

Maka biasanya talak terucap tatkala amarah dan keinginan akan hal itu sudah lama tersimpan di hati.

Hanya menunggu pemicunya saja..

C. Berdoalah.

Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam berdoa,

أَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَى.

"Aku memohon kepadaMu perkataan yang benar pada saat marah dan ridha..." (Shahih. HR Ahmad: 4/264), an-Nasa'i: 3/54-55)

Berpikir berkali-kali sebelum berucap.

@sahabatilmu

Dia lebih baik dariku



Saat berada di dalam rumah, seseorang lebih mudah menjaga diri dan menata hati..

Mulailah..

Tatkala ia keluar dari pintu, beragam "penyakit hati" akan berusaha menjangkiti...

Hasad, iri, dengki, sombong, ujub, dan sejenisnya..

Cobalah ketika kaki mulai melangkah keluar rumah.

Ikuti nasihat Bakar bin Abdullah rahimahullah berikut:

“Apabila engkau menjumpai orang yang lebih tua usianya darimu, katakanlah:

“Orang ini sudah mendahuluiku dalam beriman dan beramal shalih, ia tentu lebih baik dariku...”

Apabila engkau melihat orang yang lebih muda umurnya darimu, ucapkanlah:

“Aku telah mendahuluinya berbuat dosa dan kemaksiatan, tentu ia lebih baik dariku...”

(Shifatush Shafwah: 3/248, Ibnu al-Jauzi)

Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

"Dan tidaklah seseorang berlaku tawadhu' karena Allah melainkan akan Allah tinggikan derajatnya.." (HR. Muslim: 2588)

Apabila saat ini kita bersiap-siap keluar rumah...

Maka bersamaan itu pula bersiap-siap untuk berucap:

"Dia lebih baik dariku..."

@sahabatilmu

12.05.2014

Amalku Kawan Sejatiku

Ada banyak rekan yang dengan baik kita kenal di dunia..
Ada banyak orang yang kita jadikan kawan dalam kehidupan...
Namun...
Kawan sejati kelak di alam kubur hanyalah amal.

A. Satu Yang Menemani.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

يَتْبَعُ الْمَيَّتَ ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

“Seseorang yang meninggal dunia akan diiringi oleh tiga hal: keluarga, harta, dan amalnya.
Dua akan kembali, satu yang tetap tinggal.
Adapun yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang menetap (bersamanya) yaitu amalnya…” (HR. al-Bukhari: 6514, Muslim: 5)

B. Baik Buruk.
Dalam hadits yang panjang tentang perjalanan ruh setelah kematian disebutkan,
"... Lalu datang kepada (mayit) mukmin, seorang berwajah rupawan, berpakaian indah dan harum.
Orang itu berkata,
“Bergembiralah dengan seluruh yang menyenangkanmu. Inilah hari yang telah dijanjikan untukmu..”
Maka (mayit) mukmin bertanya,
“Siapakah Anda? Sungguh wajahmu membawa kebaikan..”
Ia menjawab, “Aku adalah amalmu yang shalih..”
(Shahih, HR. Ahmad, Shahih Jami’ ash-Shaghir:1676)
Demikian pula amal kejelekan..
Kelak di alam kubur akan mendatanginya dalam bentuk rupa yang buruk dan berbau busuk.
Dunia tempat beramal.. Pilihannya amal kebaikan atau keburukan..
Kita berhak memilih namun harus siap menerima balasan ganjaran.

Sebab amalku kawan sejatiku...
@sahabatilmu

Kawan Dunia Akhirat


BERHATI-HATILAH DARI PERKARA YANG MEMBINASAKAN


Tidak Ada yang Sempurna


TINGGALKAN SECEPATNYA ORANG YANG SUKA DEBAT


Sebab-sebab yang dapat membantu dalam menghafal Al-Quran


Mengenal Khidir Yang Diceritakan Al Quran


TAUHID SYARAT MUTLAK MASUK SURGA


SILSILAH FAIDAH ILMIYYAH


PENTINGNYA BELAJAR AGAMA


12.03.2014

Gue-elo bertransformasi ana-anti


 Kisah ini dimulai dari seorang miba yang merantau kuliah di jogja. Jeng…jeng…
----
Tahap adaptasi kost dan sekitarnya
Pemilik kost memiliki panggilan mbah kost dengan gaya bicaranya yang khas jawa  medok , hhehe. Mbah kost yang akhirnya mengajarkan beberapa kosa kata dalam bahasa jawa yang umum digunakan. Untuk menunjukan lokasi suatu tempat, orang jogja tidak menggunakan istilah kanan, kiri, depan belakang, semua ditunjukan dengana arah mata angin, ngalor, ngidul, ngetan. Kosa kata lain yang diajarkan yang umumnya digunakan dalam transaksi jual beli. Tentus saja setelah mendapat ilmu kosa kata sakral tentang jual beli, tempat adaptasi selanjutnya adalah warung makan sekitar kost. Pilihan jatuh pada warung makan tegal (warteg) dengan aneka lauk pauk yang menjadi daya tarik dengan pamphlet “harga mahasiswa”.
 Sensasi perjumpaan awal dengan pemilik warteg penuh dengan tawa, khususnya dari diri sendiri. Walaupun pemilik warteg gak bermaksud menghibur, tapi ngapak yang natural lebih terlihat seperti pertunjukan komedi srimulat, whehehee.

Jauhi ikhtilath (di TKP ini !)


Ikhtilath adalah campur baur antar pria dan wanita yang bukan mahromnya.
Wajar saja jika ikhwan mengeluh sulit untuk menundukan pandangan, karena akhwat dengan mudahnya keluyuran dijalan-jalan. Si akhwat juga tidak mau sepenuhnya di salahkan, mereka juga ada aktivitas yang mengharuskan keluar rumah.
Hal yang dapat di terapkan yaitu berusaha untuk menjauhi sarana yang mengantarkan dirinya untuk ikhtilath semampunya. Cara-cara yang ditempuh berdasarkan tempat terjadinya perkara (TKP) yaitu:
1.     Kampus dan sekolah
Ruang kelas yang tidak luas dan tanpa hijab menjadi tantangan terbesar untuk menghindari ikhtilath termasuk menundukkan pandangan. Jika memang mampu untuk keluar dari dunia seperti itu keluarlah, tapi bagi yang tidak mampu dan dicap anak durhaka segera selesaikan amanah tersebut dengan cara;
-       Mengobrol dengan lawan jenis seperlunya; awal mula benih mulai tumbuh diawali dari bermudah-mudahannya berkomunikasi
(gak perlu saya sebutkan benih apa, yang jelas bukan benih sayuran dan tanaman sejenisnya).
-       Tidak menyimpan id kontak lawan jenis dan akun media sosialnya;  menghindari untuk menyapa mereka dan kepo account media sosialnya
(hayoooo untuk apa???).
-       Catat dan dengar baik-baik ketika pengajar menyampaikan pelajaran dan tugas, segera bertanya jika ada yang kurang paham
(mengasah otak supaya tidak lemot).
-       Jika ada kesulitan dalam tugas, dahulukan bertanya ke sesama jenis
(masih banyak teman sesama jenis yang mau membantu kita untuk diskusi pelajaran kok…)
-       Pilih teman kelompok yang sesama jenis, jika tidak bisa hindari mengobrol selain tugas
(sebaiknya sesama jenispun perlu diterapkan obrolan selain tugas demi gossip dan ghibah yang akan meluas).
-       Segera lulus untuk lepas dari ikhtilath, semakin cepat lulus maka semakin cepat lepas dari ikhtilath
(setelah lulus akan banyak pertanyaan melamar atau dilamar *ehm).
2.     Pasar – pusat perbelanjaan
Tempat dimana jual beli, produksi, dan distributor berputar di area ini. Tentu saja, ikhtilath ada di tempat ini. hal yang perlu dihindari yaitu;
-       Beli kebutuhan yang diperlukan diluar, tanpa harus masuk ke dalam pasar. Alasan memilih belanja kedalam pasar biasanya demi selisih harga Rp.1000-5000; kuatkan dalam hati untuk merelakan uang selisihan tersebut dibandingkan menanggung dosa akibat ikhtilath
(Paling nyesek kalau memuaskan ngubek-ngubek pasar demi selisih Rp.500 atau bonus setengah ons, *tepok jidat).
-       Beli kebutuhan kecil di toko dekat rumah; anggap saja selisih harga yang lebih tinggi sebagai sedekah untuk si pemilik toko, hemat waktu dan tenaga juga tanpa perlu ke pasar
(kecuali pasarnya di depan rumah atau rumahnya memang ada didalam pasar, nah lo –-“)
-       Jika tidak ada barang yang dijual diluar pasar dan toko terdekat, mengharuskan masuk ke dalam pasar, maka focus mencari barang tujuan dan segera keluar setelah mendapatkannya. Hindari tempat ramai walaupun harus memutar jauh.
(asal jangan dijadiin memutar jalan tersebut untuk menyentuh barang yang dianggap unik dan mencari sumber harga obral untuk barang yang tidak diperlukan *demi kemaslahatan uang belanja).
-       Membeli barang di teman sejahwat; dapat mempererat silahturahim dan menguntungkan kedua belah pihak, bebas ikhtilath dan bisa dapat diskon dari kawan sendiri
(ngarep banget………).
3.     Kantor
Kantor sarana mencari nafkah yang tidak diwajibkan bagi wanita. Tapi jika ada udzur yang mengharuskan wanita bekerja maka hukum ikhtilath tetap berlaku(link udzur wanita bekerja). Cara menghindarinya;
-       fokus ke pekerjaan; tidak mengikuti arus pekerja lain yang membicarakan liburan, hobi, barang koleksi dan lain-lain
(tempat untuk bekerja yaitu mencari nafkah, bukan ajang curhat atau pamer koleksi).
-       Tutup semua peluang yang dapat mengantarkan ke sarana ikhtilath; bicara seperlunya, tidak berdua-duaan dengan lawan jenis, tidak menyimpan nomor kontak maupun akun media socialnya
(ingat keluarga dirumah menanti honor, *seketika focus)
-       Tidak banyak beraktivitas dengan lawan jenis; memilih partner kerja sesama jenis, tidak menghadiri pertemuan diluar jam kerja tanpa adanya kepentingan pekerjaan.
(waktu diluar pekerjaan sebaiknya dimaksimalkan untuk keluarga)
4. Lingkungan rumah
hal yang paling mudah diantara tempat lainnya.
-       Tidak banyak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak; membeli kebutuhan dapur, kecuali rela rasa masakannya terlalu manis
(sodorin wajah kita *sweet).
-       Selalu didampingi oleh mahrom setiap ada keperluan diluar; ngurus ktp, bayar listrik, pertemuan se RT, kondangan dan sejenisnya.
(Akhwat aman dari serangan ikhwan genit)

Memilih Kumpulan Cermin


HAK SESAMA MUSLIM


sibukkan menuntut ilmu, jangan sibukkan mengurusi fitnah


Berhati hati dgn penyebaran syi'ah di Indonesia


NASEHAT SYAIKH RABI'


❓MENGAPA KITA HARUS MEMPELAJARI TAUHID ❔


bahasa arab bahasa pendamba surga


Sering kita mendengar bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab akan tetapi hadistnya lemah sehingga tidak bisa dijadikan sandaran, tidak ada hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam tentang masalah ini.
Menngenai hadits,
أَحِبُّوا الْعَرَبَ لِثَلَاثٍ: لِأَنِّي عَرَبِيٌّ وَالْقُرْآنَ عَرَبِيٌّ وَكَلَامَ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ
“Cintailah orang Arab karena tiga hal; Karena aku adalah orang Arab, Al-Qur’an itu berbahasa Arab dan ucapan penduduk sorga adalah Bahasa Arab”. (HR. Hakim, Thabarani dan Baihaqi)
Imam Dzahabi rahimaullahu mengatakan dalam ringkasan kitab al-Mustadrak : Saya kira hadits ini lemah”. Ibnu Al-Jauzi rahimaullahu menyebutkan hadits ini dalam kitab Al-Maudhu’at (kumpulan hadits-hadits palsu)
Meskipun demikian banyak atsar para salaf yang menguatkan bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab.
Jika tidak bisa kita katakan bahwa “bahasa Arab adalah bahasa ahli surga” tetapi bisa kita katakan:
“Bahasa Arab adalah bahasa pendamba ahli surga”.
www.muslimafiyah.com (asuhan dr. Raehanul Bahraen)

TIGA SEBAB KEMUDAHAN



فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى ، وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى ، فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
“Adapun orang yang melakukan pemberian dan bertakwa, serta membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” 
[Al-Lail: 5-7]

Ada tiga sebab kemudahan yang diterangkan dalam ayat di atas,
Pertama, kebiasaan berbagi.
Firman-Nya, “Adapun orang yang melakukan pemberian” adalah bersifat umum, mencakup pemberian dalam bentuk manfaat maupun dalam bentuk harta. Pemberian manfaat terkadang dengan ilmu pengetahuan, lisan, tenaga, dan pikiran.
Kedua, menjaga diri di atas ketakwaan.
Allah juga telah menjamin, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”
[Ath-Thalâq: 2-3],
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”
[Ath-Thalâq: 4]
Ketiga, meyakini adanya Al-Husnâ ‘Pahala yang terbaik’.
Al-Husnâ ditafsirkan oleh para ulama dengan beberapa penafsiran,
(1) Lâ Ilâha Illallâh,
(2) Surga,
(3) Pembalasan pahala,
(4) Ganti Pemberian,
(5) Nikmat yang Allah berikan, dan
(6) Shalat, zakat dan Puasa.
[Tafsir Ibnu Katsir dan Zâdul Masîr]
Menurut Ibnul Qayyim jiwa itu memiliki tiga kekuatan;
kekuatan memberi, kekuatan menahan, dan kekuatan pemahaman.
Kebaikan dan kebahagian seorang hamba adalah dengan kesempurnaan tiga kekuatan ini, dan kesengsaraan seorang hamba adalah dengan rusaknya tiga kekuatan ini.
Seorang yang rusak kekuatan memberinya, akan kehilangan keinginan berbuat baik dan berbagi kepada manusia.
Seorang yang rusak kekuatan menahannya, akan keluar dari jalur ketakwaan.
Seorang yang rusak kekuatan pemahaman dan ilmunya, akan mendustakan adanya Al-Husnâ.
Siapa yang menjaga tiga sebab yang tersebut dalam ayat, Allah akan memberikan kepada segala kemudahan dengan berbagai maknanya, dan akan memudahkannya di dunia dan di akhirat.
Renungilah ayat yang agung ini dan amalkan dalam kehidupan, jika anda menghendaki kemudahan.

Mengapa anak bisa serupa dengan orang tuanya?


DENGAN IZIN ALLAH :
WAKTU DAN JUMLAH KELUARNYA AIR MANI MENENTUKAN JENIS KELAMIN DAN KEMIRIPAN BAGI ANAK ANTUM
1. Jika air mani laki-laki lebih banyak dan keluar mendahului air mani perempuan, maka anak yang akan lahir laki-laki dan serupa dengan ayah/keluarga ayahnya.

2. Sebaliknya, jika air mani perempuan lebih banyak dan keluar mendahului air mani laki-laki, maka anak yang akan lahir perempuan dan serupa dengan ibu/keluarga ibunya.
3. Jika air mani laki- laki keluar lebih dahulu namun air mani perempuan lebih banyak, maka akan lahir anak laki-laki dan serupa dengan ibunya.
4. Sebaliknya, jika air mani perempuan keluar lebih dahulu namun air mani laki-laki lebih banyak maka akan terlahir anak perempuan dan serupa dengan ayahnya.
5. Jika air mani laki-laki keluar mendahului air mani perempuan dan sama banyaknya maka akan terlahir anak laki-laki dan tidak khusus penyerupaannya dengan ayah dan ibunya.
6. Sebaliknya, jika air mani perempuan mendahului air mani laki-laki dan sama banyaknya maka akan lahir anak perempuan dan tidak khusus penyerupaannya.
Dalil shahihnya baca di :
ummuyahya.wc/2010/02/28/mengapa-anak-bisa-serupa-dengan-orang-tuanya/

Beberapa Sifat Kepala Rumah Tangga Ideal


Shalih Dan Taat Beribadah
Keshalehan dan ketakwaan seorang hamba adalah ukuran kemuliaannya di sisi Allah Ta’ala, sebagaimana dalam firman-Nya:

{إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ}
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu” (QS al-Hujuraat: 13).
Seorang kepala rumah tangga yang selalu taat kepada Allah Ta’ala akan dimudahkan segala urusannya, baik yang berhubungan dengan dirinya sendiri maupun yang berhubungan dengan anggota keluarganya. Allah Ta’ala berfirman:
{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ}
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. ath-Thalaaq:2-3).
Dalam ayat berikutnya Allah berfirman:
{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً}
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. ath-Thalaaq:4).
Artinya: Allah Ta’ala akan meringankan dan memudahkan (semua) urusannya, serta menjadikan baginya jalan keluar dan solusi yang segera (menyelesaikan masalah yang dihadapinya).
Bahkan dengan ketakwaan seorang kepala rumah tangga, dengan menjaga batasan-batasan syariat-Nya, Allah Ta’ala akan memudahkan penjagaan dan taufik-Nya untuk dirinya dan keluarganya.
via Ma'had Al 'Ilmi Yogyakarta

Bentengi Diri dengan Menikah


Wanita.
Dari arah manapun ia terlihat mempesona. Karena setan selalu menghiasinya.

Setanpun menggunakan wanita sebagai media, untuk meruntuhkan keimanan seorang hamba.
Tak heran jika ujian terbesar bagi kaum pria adalah fitnah wanita.
Islam memerintahkan para wanita untuk menutupi keindahan tubuhnya dari lelaki yang tidak halal baginya.
Naam.
Jilbab adalah pakaian untuk menutupi keindahan wanita.
Bukan membuat wanita semakin mempesona.
Islampun memberikan solusi sempurna.
Menikah, cara halal nan berpahala.
Iapun sebagai penyempurna setengah dari agama.
Benteng dari segala tipu daya setan yang memperalat keindahan seorang wanita.
Ust Abu Yahya Badrusalam,Lc