Ikhtilath
adalah campur baur antar pria dan wanita yang bukan mahromnya.
Wajar
saja jika ikhwan mengeluh sulit untuk menundukan pandangan, karena akhwat
dengan mudahnya keluyuran dijalan-jalan. Si akhwat juga tidak mau sepenuhnya di
salahkan, mereka juga ada aktivitas yang mengharuskan keluar rumah.
Hal
yang dapat di terapkan yaitu berusaha untuk menjauhi sarana yang mengantarkan
dirinya untuk ikhtilath semampunya.
Cara-cara yang ditempuh berdasarkan tempat terjadinya perkara (TKP) yaitu:
1.
Kampus dan sekolah
Ruang kelas yang tidak luas dan tanpa hijab menjadi tantangan
terbesar untuk menghindari ikhtilath termasuk menundukkan pandangan. Jika
memang mampu untuk keluar dari dunia seperti itu keluarlah, tapi bagi yang
tidak mampu dan dicap anak durhaka segera selesaikan amanah tersebut dengan
cara;
- Mengobrol
dengan lawan jenis seperlunya; awal mula benih mulai tumbuh diawali dari
bermudah-mudahannya berkomunikasi
(gak perlu saya sebutkan
benih apa, yang jelas bukan benih sayuran dan tanaman sejenisnya).
- Tidak
menyimpan id kontak lawan jenis dan akun media sosialnya; menghindari untuk menyapa mereka dan kepo account media sosialnya
(hayoooo untuk apa???).
- Catat
dan dengar baik-baik ketika pengajar menyampaikan pelajaran dan tugas, segera
bertanya jika ada yang kurang paham
(mengasah otak supaya
tidak lemot).
- Jika
ada kesulitan dalam tugas, dahulukan bertanya ke sesama jenis
(masih banyak teman
sesama jenis yang mau membantu kita untuk diskusi pelajaran kok…)
- Pilih
teman kelompok yang sesama jenis, jika tidak bisa hindari mengobrol selain
tugas
(sebaiknya sesama
jenispun perlu diterapkan obrolan selain tugas demi gossip dan ghibah yang akan
meluas).
- Segera
lulus untuk lepas dari ikhtilath, semakin cepat lulus maka semakin cepat lepas
dari ikhtilath
(setelah lulus akan
banyak pertanyaan melamar atau dilamar *ehm).
2.
Pasar – pusat perbelanjaan
Tempat dimana jual beli, produksi, dan distributor berputar di
area ini. Tentu saja, ikhtilath ada di tempat ini. hal yang perlu dihindari
yaitu;
- Beli
kebutuhan yang diperlukan diluar, tanpa harus masuk ke dalam pasar. Alasan memilih
belanja kedalam pasar biasanya demi selisih harga Rp.1000-5000; kuatkan dalam
hati untuk merelakan uang selisihan tersebut dibandingkan menanggung dosa
akibat ikhtilath
(Paling nyesek kalau
memuaskan ngubek-ngubek pasar demi selisih Rp.500 atau bonus setengah ons,
*tepok jidat).
- Beli
kebutuhan kecil di toko dekat rumah; anggap saja selisih harga yang lebih
tinggi sebagai sedekah untuk si pemilik toko, hemat waktu dan tenaga juga tanpa
perlu ke pasar
(kecuali pasarnya di
depan rumah atau rumahnya memang ada didalam pasar, nah lo –-“)
- Jika
tidak ada barang yang dijual diluar pasar dan toko terdekat, mengharuskan masuk
ke dalam pasar, maka focus mencari barang tujuan dan segera keluar setelah
mendapatkannya. Hindari tempat ramai walaupun harus memutar jauh.
(asal jangan dijadiin
memutar jalan tersebut untuk menyentuh barang yang dianggap unik dan mencari
sumber harga obral untuk barang yang tidak diperlukan *demi kemaslahatan uang
belanja).
- Membeli
barang di teman sejahwat; dapat mempererat silahturahim dan menguntungkan kedua
belah pihak, bebas ikhtilath dan bisa dapat diskon dari kawan sendiri
(ngarep banget………).
3.
Kantor
Kantor sarana mencari nafkah yang tidak diwajibkan bagi
wanita. Tapi jika ada udzur yang mengharuskan wanita bekerja maka hukum
ikhtilath tetap berlaku(link udzur wanita bekerja). Cara menghindarinya;
- fokus
ke pekerjaan; tidak mengikuti arus pekerja lain yang membicarakan liburan, hobi,
barang koleksi dan lain-lain
(tempat untuk bekerja
yaitu mencari nafkah, bukan ajang curhat atau pamer koleksi).
- Tutup
semua peluang yang dapat mengantarkan ke sarana ikhtilath; bicara seperlunya, tidak
berdua-duaan dengan lawan jenis, tidak menyimpan nomor kontak maupun akun media
socialnya
(ingat keluarga dirumah
menanti honor, *seketika focus)
- Tidak
banyak beraktivitas dengan lawan jenis; memilih partner kerja sesama jenis,
tidak menghadiri pertemuan diluar jam kerja tanpa adanya kepentingan pekerjaan.
(waktu diluar pekerjaan
sebaiknya dimaksimalkan untuk keluarga)
4. Lingkungan
rumah
hal
yang paling mudah diantara tempat lainnya.
-
Tidak banyak keluar rumah jika tidak ada
keperluan mendesak; membeli kebutuhan dapur, kecuali rela rasa masakannya
terlalu manis
(sodorin wajah kita *sweet).
-
Selalu didampingi oleh mahrom setiap ada
keperluan diluar; ngurus ktp, bayar listrik, pertemuan se RT, kondangan dan
sejenisnya.
(Akhwat
aman dari serangan ikhwan genit)
Untuk
akhwat, aktivitas diluar rumah memang terjadi, tidak bisa dihindari namun bisa
diminimalisir dengan cara seperti yang telah diuraikan.
Sebaik-baik
hijab untuk wanita adalah dirumahnya.
Penutup
dari segala penutup, selalu berdoa agar Allah subhanahu wa ta’ala menjauhkan
kita dari ikhtilath. Semoga bermanfaat.
@Kamar
biru dihujan deras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar