12.03.2014

Jauhi ikhtilath (di TKP ini !)


Ikhtilath adalah campur baur antar pria dan wanita yang bukan mahromnya.
Wajar saja jika ikhwan mengeluh sulit untuk menundukan pandangan, karena akhwat dengan mudahnya keluyuran dijalan-jalan. Si akhwat juga tidak mau sepenuhnya di salahkan, mereka juga ada aktivitas yang mengharuskan keluar rumah.
Hal yang dapat di terapkan yaitu berusaha untuk menjauhi sarana yang mengantarkan dirinya untuk ikhtilath semampunya. Cara-cara yang ditempuh berdasarkan tempat terjadinya perkara (TKP) yaitu:
1.     Kampus dan sekolah
Ruang kelas yang tidak luas dan tanpa hijab menjadi tantangan terbesar untuk menghindari ikhtilath termasuk menundukkan pandangan. Jika memang mampu untuk keluar dari dunia seperti itu keluarlah, tapi bagi yang tidak mampu dan dicap anak durhaka segera selesaikan amanah tersebut dengan cara;
-       Mengobrol dengan lawan jenis seperlunya; awal mula benih mulai tumbuh diawali dari bermudah-mudahannya berkomunikasi
(gak perlu saya sebutkan benih apa, yang jelas bukan benih sayuran dan tanaman sejenisnya).
-       Tidak menyimpan id kontak lawan jenis dan akun media sosialnya;  menghindari untuk menyapa mereka dan kepo account media sosialnya
(hayoooo untuk apa???).
-       Catat dan dengar baik-baik ketika pengajar menyampaikan pelajaran dan tugas, segera bertanya jika ada yang kurang paham
(mengasah otak supaya tidak lemot).
-       Jika ada kesulitan dalam tugas, dahulukan bertanya ke sesama jenis
(masih banyak teman sesama jenis yang mau membantu kita untuk diskusi pelajaran kok…)
-       Pilih teman kelompok yang sesama jenis, jika tidak bisa hindari mengobrol selain tugas
(sebaiknya sesama jenispun perlu diterapkan obrolan selain tugas demi gossip dan ghibah yang akan meluas).
-       Segera lulus untuk lepas dari ikhtilath, semakin cepat lulus maka semakin cepat lepas dari ikhtilath
(setelah lulus akan banyak pertanyaan melamar atau dilamar *ehm).
2.     Pasar – pusat perbelanjaan
Tempat dimana jual beli, produksi, dan distributor berputar di area ini. Tentu saja, ikhtilath ada di tempat ini. hal yang perlu dihindari yaitu;
-       Beli kebutuhan yang diperlukan diluar, tanpa harus masuk ke dalam pasar. Alasan memilih belanja kedalam pasar biasanya demi selisih harga Rp.1000-5000; kuatkan dalam hati untuk merelakan uang selisihan tersebut dibandingkan menanggung dosa akibat ikhtilath
(Paling nyesek kalau memuaskan ngubek-ngubek pasar demi selisih Rp.500 atau bonus setengah ons, *tepok jidat).
-       Beli kebutuhan kecil di toko dekat rumah; anggap saja selisih harga yang lebih tinggi sebagai sedekah untuk si pemilik toko, hemat waktu dan tenaga juga tanpa perlu ke pasar
(kecuali pasarnya di depan rumah atau rumahnya memang ada didalam pasar, nah lo –-“)
-       Jika tidak ada barang yang dijual diluar pasar dan toko terdekat, mengharuskan masuk ke dalam pasar, maka focus mencari barang tujuan dan segera keluar setelah mendapatkannya. Hindari tempat ramai walaupun harus memutar jauh.
(asal jangan dijadiin memutar jalan tersebut untuk menyentuh barang yang dianggap unik dan mencari sumber harga obral untuk barang yang tidak diperlukan *demi kemaslahatan uang belanja).
-       Membeli barang di teman sejahwat; dapat mempererat silahturahim dan menguntungkan kedua belah pihak, bebas ikhtilath dan bisa dapat diskon dari kawan sendiri
(ngarep banget………).
3.     Kantor
Kantor sarana mencari nafkah yang tidak diwajibkan bagi wanita. Tapi jika ada udzur yang mengharuskan wanita bekerja maka hukum ikhtilath tetap berlaku(link udzur wanita bekerja). Cara menghindarinya;
-       fokus ke pekerjaan; tidak mengikuti arus pekerja lain yang membicarakan liburan, hobi, barang koleksi dan lain-lain
(tempat untuk bekerja yaitu mencari nafkah, bukan ajang curhat atau pamer koleksi).
-       Tutup semua peluang yang dapat mengantarkan ke sarana ikhtilath; bicara seperlunya, tidak berdua-duaan dengan lawan jenis, tidak menyimpan nomor kontak maupun akun media socialnya
(ingat keluarga dirumah menanti honor, *seketika focus)
-       Tidak banyak beraktivitas dengan lawan jenis; memilih partner kerja sesama jenis, tidak menghadiri pertemuan diluar jam kerja tanpa adanya kepentingan pekerjaan.
(waktu diluar pekerjaan sebaiknya dimaksimalkan untuk keluarga)
4. Lingkungan rumah
hal yang paling mudah diantara tempat lainnya.
-       Tidak banyak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak; membeli kebutuhan dapur, kecuali rela rasa masakannya terlalu manis
(sodorin wajah kita *sweet).
-       Selalu didampingi oleh mahrom setiap ada keperluan diluar; ngurus ktp, bayar listrik, pertemuan se RT, kondangan dan sejenisnya.
(Akhwat aman dari serangan ikhwan genit)


Untuk akhwat, aktivitas diluar rumah memang terjadi, tidak bisa dihindari namun bisa diminimalisir dengan cara seperti yang telah diuraikan.
Sebaik-baik hijab untuk wanita adalah dirumahnya.
Penutup dari segala penutup, selalu berdoa agar Allah subhanahu wa ta’ala menjauhkan kita dari ikhtilath. Semoga bermanfaat.

@Kamar biru dihujan deras



Tidak ada komentar:

Posting Komentar