๐[ ูุงู ุณุนูุฏ ุจู ุงูู
ุณูุจ (93ูู)
(( ููุณ ู ู ุนุงูู ููุง ุดุฑูู ููุง ุฐู ูุถู ุฅูุงูู ูููู ุนูุจุ ูููู ู ูู ูุงู ูุถููู ุฃูุซุฑู ู ู ููุตู ุฐูุจ ููุตู ููุถููุ ูู ุง ุฃูููู ู ู ุบูุจ ุนููู ููุตุงูู ุฐูุจ ูุถูู. ููุงู ุบูุฑู:
ูุง ูุณูู ุงูุนุงูู ู ู ุงูุฎุทุฃุ ูู ูู ุฃุฎุทุฃ ููููุงู ูุฃุตุงุจ ูุซูุฑุงู ููู ุนุงูู ุ ูู ู ุฃุตุงุจ ููููุงู ูุฃุฎุทุฃ ูุซูุฑุงู ููู ุฌุงูู)).
ุฌุงู ุน ุจูุงู ุงูุนูู ููุถูู ูุงุจู ุนุจุฏ ุงูุจุฑ (2/48).
๐Berkata Sa'id bin Musayyib rahimahullah :
โ"Tidaklah seorang alim, tidak pula orang yang mulia, yang memiliki keutamaan kecuali dia memiliki aib.
Akan tetapi barang siapa yang keutamaannya lebih mendominasi dari pada kekurangannya, maka kekurangannya akan hilang dengan keutamaannya.
Sebagaimana orang yang kekurangannya lebih mendominasi, maka akan hilang keutamaannya."
โDan berkata yang lainnya : "Tidaklah seorang alim selamat dari kesalahan.
Barang siapa yang sedikit kesalahannya dan banyak benarnya, maka dia seorang yang alim. Dan barang siapa yang sedikit benarnya dan banyak salahnya, maka dia orang yang jahil."
๐Sumber : Jami' Bayan al-Ilmi wa Fadhlih - Ibnu Abdil Barr (2/48).
๐WhatsApp Salafy Indonesia
(( ููุณ ู ู ุนุงูู ููุง ุดุฑูู ููุง ุฐู ูุถู ุฅูุงูู ูููู ุนูุจุ ูููู ู ูู ูุงู ูุถููู ุฃูุซุฑู ู ู ููุตู ุฐูุจ ููุตู ููุถููุ ูู ุง ุฃูููู ู ู ุบูุจ ุนููู ููุตุงูู ุฐูุจ ูุถูู. ููุงู ุบูุฑู:
ูุง ูุณูู ุงูุนุงูู ู ู ุงูุฎุทุฃุ ูู ูู ุฃุฎุทุฃ ููููุงู ูุฃุตุงุจ ูุซูุฑุงู ููู ุนุงูู ุ ูู ู ุฃุตุงุจ ููููุงู ูุฃุฎุทุฃ ูุซูุฑุงู ููู ุฌุงูู)).
ุฌุงู ุน ุจูุงู ุงูุนูู ููุถูู ูุงุจู ุนุจุฏ ุงูุจุฑ (2/48).
๐Berkata Sa'id bin Musayyib rahimahullah :
โ"Tidaklah seorang alim, tidak pula orang yang mulia, yang memiliki keutamaan kecuali dia memiliki aib.
Akan tetapi barang siapa yang keutamaannya lebih mendominasi dari pada kekurangannya, maka kekurangannya akan hilang dengan keutamaannya.
Sebagaimana orang yang kekurangannya lebih mendominasi, maka akan hilang keutamaannya."
โDan berkata yang lainnya : "Tidaklah seorang alim selamat dari kesalahan.
Barang siapa yang sedikit kesalahannya dan banyak benarnya, maka dia seorang yang alim. Dan barang siapa yang sedikit benarnya dan banyak salahnya, maka dia orang yang jahil."
๐Sumber : Jami' Bayan al-Ilmi wa Fadhlih - Ibnu Abdil Barr (2/48).
๐WhatsApp Salafy Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar