4.12.2013

Meninggalkan cinta dunia untuk cinta akhirat


Dunia dan akhirat itu gk bisa disamain, beda jaaauuuh…
Kita cuma beberapa tahun hidup didunia dan diakhirat itu kehidupan yang kekal..
Terus kenapa masih banyak yang lebih mencintai dunia dibanding akhirat?? Sebegitukah yakinnya mereka akan tinggal selamanya di dunia, dan tidak takutkah mereka dengan azab mereka kelak di akhirat??.
Mungkin mereka memang belum dapet ilmunya atau memang gak mau tau tentang ilmu syariat tersebut??. Merugi.. sangat merugi orang-orang yang seperti itu..
Tidakkah mereka iri dengan penuntut ilmu akhirat, yang sekarang sedang berjuang belajar tentang ilmu syar’i. ketika pejuang ilmu syar’I sibuk dengan hafalan hadist,tafsir dan ilmu-ilmu lainnya,, sang pecinta dunia sibuk dengan ilmu duniawinya. Apa yang dibanggakan dari duniawi????.
Saya sendiri iri dengan orang-orang yang telah diberi hidayah jauh lebih lama dari saya… Ilmu aqidah aja cabangnya begitu banyak, tapi saya sempet-sempetnya belajar ilmu duniawi.. so, bagaimana saya mempertanggungjawabkan nanti ketika dihisab??. Apa yang saya bela, udah berapa kitab aqidah, tauhid, fiqih dsb yang sudah saya baca dan terapkan…
MasyaAllah,, begitu rendahnya ilmu akhirat saya…
Sampai memprioritaskan ilmu duniawi..
Kadang terlintas untuk ilmu duniawi untuk akhirat,, jujur itu sering terlintas oleh saya…. Ada kebanggaan jika nilai kuliah saya bisa membuat bangga orang tua.. tapi,,, saya akan lebih bangga jika saya bisa menunjukkan hafalan 30 juz saya untuk orang tua saya…
Saya sendiri gktau, mendeskripsikan perasaan saya ini..
Ketika orang tua saya berharap dengan sangat untuk saya memperoleh gelar master, tapi hati ini gk sejalan dengan kemauan mereka..
Sampai saat ini pun saya belum banyak  mengaplikasikan ilmu dunia saya untuk akhirat L