Dunia dan akhirat itu gk bisa
disamain, beda jaaauuuh…
Kita cuma beberapa tahun hidup
didunia dan diakhirat itu kehidupan yang kekal..
Terus kenapa masih banyak yang lebih
mencintai dunia dibanding akhirat?? Sebegitukah yakinnya mereka akan tinggal
selamanya di dunia, dan tidak takutkah mereka dengan azab mereka kelak di
akhirat??.
Mungkin mereka memang belum dapet ilmunya
atau memang gak mau tau tentang ilmu syariat tersebut??. Merugi.. sangat merugi
orang-orang yang seperti itu..
Tidakkah mereka iri dengan penuntut
ilmu akhirat, yang sekarang sedang berjuang belajar tentang ilmu syar’i. ketika
pejuang ilmu syar’I sibuk dengan hafalan hadist,tafsir dan ilmu-ilmu lainnya,,
sang pecinta dunia sibuk dengan ilmu duniawinya. Apa yang dibanggakan dari
duniawi????.
Saya sendiri iri dengan orang-orang
yang telah diberi hidayah jauh lebih lama dari saya… Ilmu aqidah aja cabangnya
begitu banyak, tapi saya sempet-sempetnya belajar ilmu duniawi.. so, bagaimana
saya mempertanggungjawabkan nanti ketika dihisab??. Apa yang saya bela, udah
berapa kitab aqidah, tauhid, fiqih dsb yang sudah saya baca dan terapkan…
MasyaAllah,, begitu rendahnya ilmu
akhirat saya…
Sampai memprioritaskan ilmu duniawi..
Kadang terlintas untuk ilmu duniawi
untuk akhirat,, jujur itu sering terlintas oleh saya…. Ada kebanggaan jika
nilai kuliah saya bisa membuat bangga orang tua.. tapi,,, saya akan lebih bangga
jika saya bisa menunjukkan hafalan 30 juz saya untuk orang tua saya…
Saya sendiri gktau, mendeskripsikan
perasaan saya ini..
Ketika orang tua saya berharap dengan
sangat untuk saya memperoleh gelar master, tapi hati ini gk sejalan dengan
kemauan mereka..
Sampai saat ini pun saya belum banyak mengaplikasikan ilmu dunia saya untuk akhirat L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar