3.26.2013

Niat yang keliru


Sebenarnya tujuan kita mengaji itu apa sih? Tentu agar kita memahami agama dengan baik, agar kita dapat beribadah sesuai dengan apa telah yang Allah syari’atkan. Dan kita mengetahui hal-hal buruk yang telah Allah larang. Dengan belajar ilmu agama, kita tahu mana yang halal, dan mana yang haram.
Tapi coba kita tilik di dalam hati kita, sudah benarkah niat kita selama ini dalam menuntut ilmu agama? Apakah niat kita sama seperti yang telah dituliskan di atas? Atau kah ada hal-hal lain yang memalingkannya? Misalnya ingin dianggap sebagai orang yang rajin ngaji, rajin belajar ilmu agama, dan misal lainnya. Intinya ingin mengharapkan pujian manusia.
Bacalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang diriwatkan shahabat ‘Umar bin Al-Khattab (yang artinya),
“Sesungguhnya amal itu tergantung niat, dan seseorang itu akan mendapatkan hasil dari apa yang telah ia niatkan…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ketika niat kita mengaji hanya untuk mendapatkan dunia, maka hanya sebatas itulah hasil yang kita dapatkan dari mengaji. Karena betapa banyak mereka yang melakukan amalan shalih, namun rusak dalam niatnya.
Dalam lanjutan hadits niat, dikatakan bahwa
“…barangsiapa yang hijrahnya karena dunia, atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang telah ia tujukan.”

Di sini Nabi menyebutkan tujuan hijrah secara umum, kemudian menyebutkan secara khusus. Secara umum adalah dunia yang ingin ia daptakan, dan secara khusus adalah wanita yang ingin dinikahi.
Faedah hadits ini menunjukkan bahwa menikahi wanita saja dikategorikan sebagai hijrah dengan tujuan mendapatkan dunia. Padahal kita tahu menikah adalah suatu ibadah, untuk mendapatkan kehalalan. Lalu bagaimana jika meniatkan hijrah untuk melakukan zina kepada wanita??
Dan disebutkannya khusus setelah hal yang umum, menunjukkan besarnya perhatian kepada hal yang khusus itu. Hal ini menunjukkan bahwa wanita memang menjadi godaan yang paling besar bagi kaum pria. Dan wanita bisa menjadi fitnah bagi mereka yang masih lajang, maupun yang telah menikah.
diCopas dari : http://pemudamuslim.com/nasehat/ilmu/sudah-lama-ngaji-tapi/?utm_source=PemudaMuslim.com&utm_medium=PemudaMuslim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar