⭕ Setiap kaum muslimin pasti pernah mendengar nama Khidir.Kisah tentang perjalanan Nabi Musa alaihissalam bersama beliau adalah kisah yang masyhur,terangkai beberapa ayat dalam surat Al Kahfi.
⭕ Mengapa beliau terkenal dengan sebutan Khidir,padahal Al Quran tak menyebut namanya? Ternyata,beliau kunyah dengan Abul’Abbas, akan tetapi lebih terkenal dengan gelar Al Khodhir atau Al Khidr yang bermakna hijau, disebut demikian karena dia duduk di tanah yang tandus kemudian tiba-tiba tanah tersebut berguncang dan menjadi hijau sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhary dalam shahihnya (no. 3402). Nah,dari sinilah muslimin negeri kita ini menyebutnya dengan Khidir karena lebih mudah dilafalkannya.
⭕ Permasalahan yang dibahas para ulama berkenaan dengan beliau di antaranya adalah ikhtilaf tentang status beliau.Yakni apakah beliau nabi,rasul,wali,atau yang lainnya?
⭕ Maka di sini kami akan membawakan secara ringkas ikhtilaf menyangkut status beliau.Ada lima perbedaan pendapat mengenai beliau, yaitu:
Pendapat 1⃣:
Bahwa Khidir adalah Nabi yang diutus oleh Allah.Ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) para ulama.Mereka berdalil dengan beberapa dalil, di antaranya:
▪Surat Al Kahfi : 65
آتيناه رحمة من عندنا و علمناه من لدنا علما
" ..Kami datangkan padanya rahmat dari sisi Kami dan Kami ajari dia suatu ilmu dari sisi Kami. "
👆 Asy Syaikh Muhammad Amin Asy Syinqithy rahimahullah berkata/ dalam Adhwaul Bayan juz 4 hal 158: " Dan terpahami dari sebagian ayat bahwa yang dimaksud rahmat yang disebut di sini ialah rahmat kenabian dan sesungguhnya ilmu al laduni dari ayat tadi maksudnya adalah ilmu wahyu. "
▪ Surat Al Kahfi ayat 66 ,tentang ucapan Nabi Musa:
..هل أتبعك على أن تعلمن مما علمت رشدا
" Bolehkah aku mengikutimu agar kau bisa mengajariku ilmu yang telah dikaruniakan padamu? "
-
👆 Dari ayat di atas, seorang rasul Ulul Azmi yaitu Musa alaihissalam minta diajari ilmu oleh Khidir.Jadi tidak mungkin Khidir itu wali,karena seorang wali itu tingkatannya di bawah nabi.Jadi kalau Musa minta diajari Khidir, maka sudah pasti Khidir bukan wali tapi nabi.
▪Ucapan Khidir dalam Al Kahfi 82:
و ما فعلته عن أمري
"...dan aku tak melakukannya hal itu atas keinginanku sendiri. "
Ini menunjukkan Khidir adalah nabi yang setiap tindakannya bukan semau sendiri,tapi berdasar wahyu Allah.
➖➖➖➖➖
Pendapat 2⃣
Khidir adalah seorang wali dan bukan Nabi.Pendapat ini adalah pendapat kebanyakan kaum shufiyah dan beberapa imam Ahlus Sunnah seperti Al Imaam Abu Bakr Al Anbari, Asy Syaikh Abdurrahman As Sa'dy,dan selainnya.
⭕👆 Tanbih: bahwa tidak sama kedudukan pendapat shufiyah dengan imam - imam Sunnah tadi dalam hal menguatkan pendapat Khidir seorang wali.Shufiyah melandasi klaim bahwa Khidir adalah wali dari mimpi - mimpi dan khurafat yang bodoh.Adapun ulama Ahlus Sunnah tadi menyimpulkan Khidir adalah wali dari memahami dalil - dalil.
▪Dalil mereka ( imam - imam) tadi adalah: Musa alaihissalam mengingkari Khidir yang merusak kapal dan membunuh anak kecil.Jika Khidir adalah nabi atau rasul,tidak mungkin Musa mengingkarinya karena pasti beliau tahu kalau nabi atau rasul itu maksum (terjaga dari dosa) . Nah, kalau begitu jika nabi Musa mengingkari Khidir,pasti beliau menganggap Khidir tidak maksum alias sekedar wali dan bukan nabi.
👆 Tapi pendalilan ini lemah dilihat dari ayat:
آتيناه رحمة من عندنا و علمناه من لدنا علما
" ..Kami datangkan padanya rahmat dari sisi Kami dan Kami ajari dia suatu ilmu dari sisi Kami. "
👆 Ayat di atas menunjukkan Khidir mendapat wahyu dari Allah.Dan wali tidaklah demikian.Hanyalah nabi dan rasul yang mendapat wahyu dari Allah.
➖➖➖➖➖
Pendapat 3⃣
Bahwasanya Khidir adalah nabi sekaligus rasul.Yang makruf berpendapat demikian adalah Ibnul Jauzi dan Ibnu Ishaq.Mereka berdalil dengan sebuah hadits Abu Umamah radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Ath Thohawi dalam Musykilul Atsar.Dalam hadits yang cukup panjang itu,ada ucapan seseorang pada Khidir dengan menyebutnya sebagai rasul Allah.
👆 Sayangnya,hadits yang dijadikan dalil mereka gunakan adalah tidak shohih.Ath Thohawy melakukan tadlis taswiyah pada sebagian sanadnya.Maka tidaklah diterima hadits ini sampai dia menjelaskan semua sanadnya.( Lihat penjelasan Al Akh Nashir Al Adny dalam At Ta'liqoot Ala Nawaqidhil Islam hal.118)
➖➖➖➖➖
Pendapat 4⃣
Bahwa Khidir adalah seorang malaikat yang diserupakankan oleh Allah dengan wujud manusia.Ini adalah pendapat Al Imaam Al Mawardiy.
👆 Ibnu Katsir rahimahullah dalam Al Bidayah wan Nihayah 1/306 mengomentari pendapat ini dengan ucapan: "Ini adalah pendapat yang sangat aneh. "
➖➖➖➖➖
Pendapat 5⃣
Abul Khoththob Ibnu Dahiyyah berkata: "Kami tidak tahu apakah dia malaikat atau nabi atau hamba yang shalih. "(Al Ishobah)
👆 Yakni beliau bertawaqquf atas perselisihan yang ada.
⭕⭕⭕⭕⭕⭕
✅✅ Kesimpulan
Bahwa berdasar kekuatan pendalilan yang dibawa,pendapat pertama lebih tepat dan benar.Yakni Khidir adalah Nabi yang diutus Allah.
⭕ Mengapa beliau terkenal dengan sebutan Khidir,padahal Al Quran tak menyebut namanya? Ternyata,beliau kunyah dengan Abul’Abbas, akan tetapi lebih terkenal dengan gelar Al Khodhir atau Al Khidr yang bermakna hijau, disebut demikian karena dia duduk di tanah yang tandus kemudian tiba-tiba tanah tersebut berguncang dan menjadi hijau sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhary dalam shahihnya (no. 3402). Nah,dari sinilah muslimin negeri kita ini menyebutnya dengan Khidir karena lebih mudah dilafalkannya.
⭕ Permasalahan yang dibahas para ulama berkenaan dengan beliau di antaranya adalah ikhtilaf tentang status beliau.Yakni apakah beliau nabi,rasul,wali,atau yang lainnya?
⭕ Maka di sini kami akan membawakan secara ringkas ikhtilaf menyangkut status beliau.Ada lima perbedaan pendapat mengenai beliau, yaitu:
Pendapat 1⃣:
Bahwa Khidir adalah Nabi yang diutus oleh Allah.Ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) para ulama.Mereka berdalil dengan beberapa dalil, di antaranya:
▪Surat Al Kahfi : 65
آتيناه رحمة من عندنا و علمناه من لدنا علما
" ..Kami datangkan padanya rahmat dari sisi Kami dan Kami ajari dia suatu ilmu dari sisi Kami. "
👆 Asy Syaikh Muhammad Amin Asy Syinqithy rahimahullah berkata/ dalam Adhwaul Bayan juz 4 hal 158: " Dan terpahami dari sebagian ayat bahwa yang dimaksud rahmat yang disebut di sini ialah rahmat kenabian dan sesungguhnya ilmu al laduni dari ayat tadi maksudnya adalah ilmu wahyu. "
▪ Surat Al Kahfi ayat 66 ,tentang ucapan Nabi Musa:
..هل أتبعك على أن تعلمن مما علمت رشدا
" Bolehkah aku mengikutimu agar kau bisa mengajariku ilmu yang telah dikaruniakan padamu? "
-
👆 Dari ayat di atas, seorang rasul Ulul Azmi yaitu Musa alaihissalam minta diajari ilmu oleh Khidir.Jadi tidak mungkin Khidir itu wali,karena seorang wali itu tingkatannya di bawah nabi.Jadi kalau Musa minta diajari Khidir, maka sudah pasti Khidir bukan wali tapi nabi.
▪Ucapan Khidir dalam Al Kahfi 82:
و ما فعلته عن أمري
"...dan aku tak melakukannya hal itu atas keinginanku sendiri. "
Ini menunjukkan Khidir adalah nabi yang setiap tindakannya bukan semau sendiri,tapi berdasar wahyu Allah.
➖➖➖➖➖
Pendapat 2⃣
Khidir adalah seorang wali dan bukan Nabi.Pendapat ini adalah pendapat kebanyakan kaum shufiyah dan beberapa imam Ahlus Sunnah seperti Al Imaam Abu Bakr Al Anbari, Asy Syaikh Abdurrahman As Sa'dy,dan selainnya.
⭕👆 Tanbih: bahwa tidak sama kedudukan pendapat shufiyah dengan imam - imam Sunnah tadi dalam hal menguatkan pendapat Khidir seorang wali.Shufiyah melandasi klaim bahwa Khidir adalah wali dari mimpi - mimpi dan khurafat yang bodoh.Adapun ulama Ahlus Sunnah tadi menyimpulkan Khidir adalah wali dari memahami dalil - dalil.
▪Dalil mereka ( imam - imam) tadi adalah: Musa alaihissalam mengingkari Khidir yang merusak kapal dan membunuh anak kecil.Jika Khidir adalah nabi atau rasul,tidak mungkin Musa mengingkarinya karena pasti beliau tahu kalau nabi atau rasul itu maksum (terjaga dari dosa) . Nah, kalau begitu jika nabi Musa mengingkari Khidir,pasti beliau menganggap Khidir tidak maksum alias sekedar wali dan bukan nabi.
👆 Tapi pendalilan ini lemah dilihat dari ayat:
آتيناه رحمة من عندنا و علمناه من لدنا علما
" ..Kami datangkan padanya rahmat dari sisi Kami dan Kami ajari dia suatu ilmu dari sisi Kami. "
👆 Ayat di atas menunjukkan Khidir mendapat wahyu dari Allah.Dan wali tidaklah demikian.Hanyalah nabi dan rasul yang mendapat wahyu dari Allah.
➖➖➖➖➖
Pendapat 3⃣
Bahwasanya Khidir adalah nabi sekaligus rasul.Yang makruf berpendapat demikian adalah Ibnul Jauzi dan Ibnu Ishaq.Mereka berdalil dengan sebuah hadits Abu Umamah radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Ath Thohawi dalam Musykilul Atsar.Dalam hadits yang cukup panjang itu,ada ucapan seseorang pada Khidir dengan menyebutnya sebagai rasul Allah.
👆 Sayangnya,hadits yang dijadikan dalil mereka gunakan adalah tidak shohih.Ath Thohawy melakukan tadlis taswiyah pada sebagian sanadnya.Maka tidaklah diterima hadits ini sampai dia menjelaskan semua sanadnya.( Lihat penjelasan Al Akh Nashir Al Adny dalam At Ta'liqoot Ala Nawaqidhil Islam hal.118)
➖➖➖➖➖
Pendapat 4⃣
Bahwa Khidir adalah seorang malaikat yang diserupakankan oleh Allah dengan wujud manusia.Ini adalah pendapat Al Imaam Al Mawardiy.
👆 Ibnu Katsir rahimahullah dalam Al Bidayah wan Nihayah 1/306 mengomentari pendapat ini dengan ucapan: "Ini adalah pendapat yang sangat aneh. "
➖➖➖➖➖
Pendapat 5⃣
Abul Khoththob Ibnu Dahiyyah berkata: "Kami tidak tahu apakah dia malaikat atau nabi atau hamba yang shalih. "(Al Ishobah)
👆 Yakni beliau bertawaqquf atas perselisihan yang ada.
⭕⭕⭕⭕⭕⭕
✅✅ Kesimpulan
Bahwa berdasar kekuatan pendalilan yang dibawa,pendapat pertama lebih tepat dan benar.Yakni Khidir adalah Nabi yang diutus Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar