Bismillah.
Ngajar
bikin pintar
Saya
tumbuh di keluarga tenaga pendidik. Di keluarga mamah, semua bekerja dibidang
tenaga pengajar. Hanya sebagian yang berlatar belakang sekolah keguruan
(termasuk mamah), sebagian lagi setelah bekerja dibidang kuliah masing-masing,
semua jatuh cinta ke mengajar. Memang bakat dan jiwanya menjadi tenaga
pendidik. Dikeluarga besar kami, Mulai guru TK sampai dosen pun ada. Hal ini berpengaruh
pada kehidupan saya, ada rasa senang untuk mengamalkan ilmu dan bertemu junior
kuliah.
Menghadapi
mahasiswa yang aktif, diam dan cuek rasanya tantangan tersendiri. Hal tersebut
membuat saya lebih menggali kemampuan jika ada mahasiswa yang tidak paham dan
bosan menghadapi rumus-rumus di papan tulis. Saya tertantang dengan mereka
untuk menghilangkan kesan horor dengan deretan rumus yang dijabarkan.
Banyak
pihak yang mendesak saya untuk tetap melanjutkan jenjang karir dalam dunia
pendidikan.
Pihak
yang mendukung saya dalam berkarir: Eman-eman,
Ijazah yang hanya digunakan untuk
mengabdi pada suami.
Memang
siiiih…. tawaran dari universitas tempat saya mengabdi menggiurkan. Selain itu tidak ada salahnya dengan ilmu
yang sifatnya fardhu kifayah. Saya
paham, ini tidak boleh tapi saya senang dengan kegiatan mengajar. Dalam hati ada
rasa berontak antara mengajar dan ikhtilath.
Dunia
itu melalaikan kawan…
Saya
menjawab untuk mereka yang mendesak mengajar dunia dengan alasan mengamalkan
ilmu.
Jika Allah dan Rasul yang lebih engkau
cintai, niscaya gemerlapnya dunia dengan mudah akan ditinggalkan. Karir duniawi
yang cerah didepan hanyalah godaan. Bukankah kita hidup di dunia ini bagaikan
seorang pengelana yang beristirahat di bawah pohon.
Dunia dan akhirat itu tidak dapat berjalan
bersamaan. Jika condong dunianya maka mundur akhiratnya begitupun sebaliknya. Dan
saya…. Takut terjerumus dalam Futur.
Terlalu banyak waktu dan umur di masa lalu yang
terlalaikan dengan dunia.
Biarkan sisa umur ini dihabiskan untuk mengenal
ilmu Allah yang mengantarkan diri ini ke surgaNya.
Hati ini telah jatuh hati dengan indahnya berkumpul
di majelis taklim, bahasa arab, dan kitab ulama yang mengajarkan tentang sunnah
rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Aah begitu indahnya ilmu syar’i.
Semoga hati ini tetap istiqomah..
Hati yang ingin condong ke akhirat dan
perlahan meninggalkan cinta dunia.
SweetRome_disela-sela
revisi final project
Tidak ada komentar:
Posting Komentar