5.15.2014

Dari Belantara Musik Menuju Taman Surga, Ketika Para Musisi Menemui Jalan Hidayah

JAKARTA (gemaislam) - 

Gemerlap dunia musik yang menggoda tak dapat membeli kenikmatan hidayah keimanan, setidaknya itulah yang dirasakan beberapa pemuda ini. 

Setelah lama berada dalam kubangan dosa akhirnya Allah berkenan mengenalkan mereka dengan manisnya hidayah.

Rupanya hal indah ini tak ingin mereka rasakan sendiri, ingin sekiranya kegembiraan ini mereka bagi dengan saudara-saudaranya yang masih terlena dalam gemerlap dunia, hingga akhirnya terbesit lah ide untuk menyadarkan mereka, salah satu caranya adalah mengadakan acara sharing dari para ex musisi yang mereka beri tema "Semua Suka Musik".

Dalam acara yang diadakan di masjid Nurul Iman Blok M Square pada Ahad, 11 Mei 2014 ini dimulai dengan nasehat dari seorang narasumber yaitu Ust. Ahmad Zainuddin, Lc.

Menurut beliau yang perlu disadari dan diyakini oleh setiap muslim adalah bahwa manusia ini sejatinya adalah budak Allah subhanahu wa ta'ala, sehingga sebagai seorang budak tentunya wajib dan patuh kepada pemiliknya suka maupun tidak suka.

Inilah inti tauhid.

"Tidak peduli berapa banyak dalil yang ia dengar jika poin ini belum difahami secara betul tidak akan ada hasilnya" kata beliau.

Menurut beliau banyak orang yang sudah mengerti dan mendengar tentang keharaman music dan larangan dari Allah dan RasulNya untuk bermain dan mendengarkan musik, tetapi karena belum memahami poin pertama maka tak membekas sedikit pun pada hatinya, bahkan mereka terkesan menutup telinga dan tak peduli terhadap nasihat mengenai keharaman musik.

Oleh karena itu hal yang paling pertama wajib difahami adalah posisi manusia terhadap Allah, yaitu sebagai budak yang taat terhadap perintah maupun larangan tuannya.

Acara dilanjutkan degan sesi kedua yaitu sharing dari para ex musisi yang menemukan jalan hidayah Allah.


Seperti seorang Alfi, seorang ex musisi yang dahulu hidupnya tak pernah lepas dari musik, kini semua itu ia tinggalkan, bukan karirnya redup melainkan indahnya hidayah yang ia rasakan dan ketenangan jiwa yang ia dapatkan dzikir dan tilawah Al-qur'an.

"pada intinya halangan sebenarnya menuju hidayah adalah diri kita sendiri, apakah kita memilih untuk pura-pura tidak tau atau mencari – cari alasan, tetap diam setelah mengetahui hukumnya atau tak memiliki pilihan lain kecuali taat dan meninggalakan itu semua" 


ungkap Reda dalam wawancara dengan gemaislam, Ahad (11/05/2014).

"dan yang penting juga setelah hijrah adalah mencari teman, karena setelah itu kita tidak mempunyai teman lagi, teman-teman band kita pasti akan menjauh bahkan mencaci maki" tambah Reda. (ib)

| Sumber: http://gemaislam.com/

via Buletin Al-Minhaj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar