Ada
perkara yang sangat dikawatirkan oleh para sahabat rasulullah untuk menimpa
dirinya yaitu penyakit kemunafikan.
Dikatakan
oleh seorang tabi’in
Abdullah
bin ubaidilah “ aku mendapatkan tiga
puluh orang sahabat rasulullah, semuanya mengkhwatirkan kemunafikan yang
menimpa diri mereka”.
Tidak
ada salah seorangpun diantara mereka bahwa iman mereka sama dengan iman jibril
dan mikail. Bahwasanya iman mereka sama dengan keimanan Abu Bakr dan Umar.
Itulah
para sahabat rasulullah, padahal mereka orang yang sangat kuat keimanannya.
Mereka orang yang paling bening hatinya. Orang yang paling dalam ilmunya dan mereka
orang yang paling mengetahui tentang maksud tujuan pensyariatan. Namun mereka
orang-orang yang sangat khwatir apabila kemunafikan menimpa dirinya..
Oleh
karena itulah, Allah dan rasulnya menjelaskan tentang perangai kemunafikan.
Diantaranya
ada sebuah hadist ketika rasulullah
“Tanda orang munafik tiga, apabila dia
berbicara ia dusta, diberikan amanah dia berkhianat dan apabila dia berjanji
dia tidak menepati janjinya”
Maknanya…
Tanda
orang munafik tiga perkara ini sebagai perwakilan dari yang lainnya.
Alhafidz
ibnu hajar dalam kitab fathul bari
“tiga perkara ini simbol untuk yang
lainnya, karena agama kita terdiri dari pada perbuatan, demikian perkataan dan
niat. Adapun niat maka terwakili dengan tidak menepati janji. Perbuatan diwakili
dengan menghianati amanah. Perkataan terwakili dengan berdusta dalam
pembicaraan”
Rasulullah
menyebutkan, bahwa tanda orang munafik,
dusta
sesuatu yang sangat di khawatirkan sahabat rasulullah, karena rasulullah telah
mengancam orang yang berdusta.
“Sesungguhnya dusta itu menyeret kepada
kefajiaran dan sesungguhnya menyeret kea pi neraka. Senantiasa orang berdusta
sampai ditulis Allah sebagai orang pendusta”
Ketika
seseorang membiasakan dirinya berdusta dalam perkara yang tidak ada
kemahlasahatannnya. Berarti tanda-tanda orang munafik sudah ada pada dirinya.
Berapa
banyak orang yang dusta itu terasa manis di lisannya…
Abu
dawud, “rasulullah diperlihatkan tentang
azdab kubur: aku melihat seorang laki-laki yang mulutnya disobek sampai ke
tengkuknya. Demikian dilakukan sampai hari kiamat. Dia adalah orang yang keluar
dari rumahnya, lalu ia berdusta dan dustanya menyebar ke ufuk timur dan barat”
Apalagi
dusta atas nama rasulullah, dusta yang bisa merusak agama.
“ Barang siapa yang berdusta atas namaku
denga sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya dalam api
neraka”
hendaklah
takut, orang-orang yang membawakan hadist-hadist palsu untuk berdusta atas nama
rasulullah..
tanda
orang munafik kedua, “apabila diberikan amanah ia berkhianat”
amanah
ialah sesuatu yang dibebankan kepada seseorang untuk memikulnya. Allah telah
menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, semuanya menolak.
Karena itu sangat berat.
Setiap
umat islam diberikan oleh Allah amanah. Sebagai seorang suami, seorang istri,
seorang ketua masjid, ketua perkara, pekerja, amanah tersebut akan diminta
pertanggung jawabannya oleh Allah.
Banyak
diantara kita ketika diberikan amanah tidak amanah, tapi dia khianat.. dia
menganggap kecil permasalahan seperti itu. Apakah dia tidak takut kalau
kemunafikan akan merasuki hatinya ???. padahal para sahabat rasulullah, sangat
takut kemunafikan akan masuk kedalam hatinya.
Ketika
kemunafikan telah masuk kedalam hati, maka seseorang akan menganggap remeh
amanah tersebut. Inalillah wa inalillah rojiun..
Kemunafikan
yang ketiga, “apabila dia berjanji maka tidak menepati”
Banyak
diantar kita yang berkata kepada temannya, “Saya akan datang InsyaAllah besok”.
Namun, ia tidak datang. Padahal InsyaAllah kata para ulama, termasuk janji.
Banyak
yang menggap remeh masalah janji, ini tanda kemunafikan.
Sesungguhnya
kemunafikan apabila telah memasuki seorang hati hamba, maka akan menjadikan ia
jauh dari Allah. Ketika telah berakar dihati, maka akan menyeret kemunafikan
yang lebih besar.
Bagaimana
nasib orang-orang yang munafik. Mereka diseret oleh Allah, kepada
perkara-perkara yang lebih besar.
Ketika
dalam sebuah peperangan, ada yang memperolok orang-orang yang menghafal
alqur’an, niatnya hanya ingin bercanda, “aku tidak pernah melihat ada orang yang
lebih pengecut dari penghafal alqur’an dan lebih doyan makan dari mereka”.
Namun Allah menurunkan ayatnya:
“Katakan wahai muhammad, kepada
rasululnya kalian memperolok. Jangan kalian meminta udzur, kalian telah kafir
setelah keimanan kalian”
maka
takutlah dan waspadalah hati kita terhadap perangai kemunafikan tersebut. Hendaklah
setiap kita intropeksi diri, adakah kemunafikan itu telah bertengger ke hati
kita???. Ataukah kita telah selamat???.
Ada
beberapa perkara atau amalan yang dapat membebaskan kita dari kemunafikan.
berusaha untuk mengikuti takbiratul
ihrom imam
“siapa yang mengikuti takbiratul ihrom
imam selama 40 hari berturut-turut, maka ia akan terbebas dari kemunafikan”
Siapa yang menyaksikan sholat berjamaah,
akan terbebasd ari kemunafikan.
Orang yang senantiasa ingin sholat
berjamaah, menunjukkan keinginan ia mendapatkan pahala. Berbeda dengan orang
munafik, yang sholatnya hanya ingin dilihat orang, riya, tidak mengharapkan
pahala di sisi Allah.
Allah berfirman; “ sesungguhnya yang
memakmurkan masjid-masjid Allah, hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan
hari akhirat. Ia menegakkan sholat, membayar zakat, dan tidak takut kecuali
kepada Allah”.
Kita mohon kepada Allah, agar dibebaskan
dari penyakit kemunafikan.
Dirangkum dari kajian ustadz Abu Yahya Badrussalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar