4.05.2017

Syarat-Syarat Syahadat Tauhid

Al-Hasan Al-Bashri bertanya kepada Farozdaq (seorang penya'ir) yang sedang mengubur isterinya:

ما أعددت لهذا اليوم؟  قال : شهادة أن لا إله إلا الله منذ سبعين سنة، فقال الحسن : "نعم العدة لكن لـِ « لا إله إلا الله » شروطاً

“Apa yang engkau persiapkan untuk hari ini (kematian)? Dia menjawab, “Syahadat (persaksian) laa ilaha illallah semenjak 70 tahun yang lalu." Maka Al-Hasan berkata, “Itu sebaik-baik persiapan, akan tetapi kalimat laa ilaha illallah itu memiliki syarat-syarat.” (Siyar A’lamin Nubala’ 4/584)

Wahb bin Munabbih (tabi’in) ditanya, "Bukankah kunci surga adalah “Laa Ilaha Illallah?”. Beliau menjawab:

بلى ولكن ليس من مفتاح إلا له أسنان فإن أتيت بمفتاح له أسنان فتح لك وإلا لم يفتح

"Tentu, akan tetapi tidaklah disebut kunci kecuali ada geriginya, jika engkau memiliki kunci yang bergerigi maka pintu itu akan terbuka, jika tidak maka pintu tidak akan pernah terbuka.” (Hilyatul Awliya’ 4/66)

Di antara syarat laa ilaha illallah yang disebutkan oleh para Ulama ada tujuh yaitu berilmu tidak boleh jahil (bodoh), yakin tidak boleh ragu, ikhlas tidak boleh syirik, menerima tidak boleh menolak, jujur tidak boleh dusta, tunduk tidak boleh meninggalkan, cinta tidak boleh benci.

Ketujuh syarat ini yang menentukan sah tidaknya syahadat tauhid kita kepada Allah. Bukan sekedar dilafalkan, ditulis atau dijadikan simbol semata.

Semoga Allah senantiasa memberi kita tawfiq sehingga mampu merealisasikan kalimat tauhid secara perkataan, perbuatan dan keyakinan.


Al-Ustâdz Fikri Abul Hasan

•═════◎◎۩❁۩◎◎═════•
Broadcasted by Islam itu Indah
- Instagram: @islamituindah.id
- Line: https://line.me/R/ti/p/%40zqi4170x
- Telegram channel: @islamindah
- web : www.islamituindah.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar