3.01.2017

Obsesi yang keliru




Ada seorang teman yang cerita tentang obsesi dirinya. Ingin menikah dengan pria sholeh. Obsesi yang bagus, tapi sayangnya saya tidak melihat perubahannya dalam menjadi sholehah. Di ajak ke majlis ilmu dengan berbagai alasan menolak, bahkan ada yang beralasan malu menhadiri majlis ilmu karena ilmunya yang dangkal.  Ilmu yang dangkal vs malu vs tidak mau berangkat ta’lim, sebab-akibat yang sangat aneh menurut saya. Bagaimana bisa ia terobsesi tapi tidak mewujudkan dan berusaha untuk mengubah dirinya terlebih dahulu?.
ada lagi seorang teman yang bercerita ingin menjadi dosen demi membanggakan orang tuanya. Apakah dengan menjadi dosen orang tua bangga?, Bangga dunia sudah jelas, tapi apa yang dibanggakan di akhirat?.
Ada juga yang terobesi mengejar akademik yang berlandaskan islam. Korelasi yang seperti apa yang didapat dari akademik dan islam?, bukankah sudah jelas jika ia seorang akhwat dengan jilbab besar melambung dalam akademik, kuliah ke luar negri, atau mengisi seminar sana-sini, belum lagi kerja sama antar pihak dan petinggi yang dengan bebasnya mengobrol dengan ikhwan ajnabi. Ia mengorbankan dirinya demi alasan akademik.
Yaah.. beginilah, orang yang sudah bermudah-mudahan dalam perkara dunia.
Obsesinya hanya sebatas dunia, sedangkan obsesi akhirat dimudahkan.
Muamalah dengan ikhwan ajnabi tanpa adanya keperluan syar’I pun dihalalkan oleh sebagian dari mereka sendiri.
Allahul musta’an.. semoga Allah tidak menjadikan kita termasuk dari mereka yang bermudah-mudahan dalam urusan dunia.
Aamiin.
@roomsweetroom, 25km Selatan dari merapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar