Kita mudah membaca Al-Qur'an tatkala berdiam saja di rumah..
Juga ringan rasanya memperbanyak shalat saat sehat.
Namun..
Ketika sedang sakit atau pun bepergian.
Seringkali terkendala untuk melanggengkan amal shalih yang biasa dilakukan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Apabila seseorang sakit atau bepergian safar.
Dia akan tetap tercatat beramal seperti amalan rutin yang biasa ia lakukan tatkala tidak bepergian (mukim) dan kondisi sehat..” (HR. Al-Bukhari: 2996)
Walau tidak melakukan ia tetap memperoleh ganjaran..
Sebab rutin beramal shalih di kala sehat dan luang.
Maka benar adanya dua nikmat itu, sehat dan luang, dapat melenakan.
Bisa juga menjadi ladang kebajikan..
Jika di saat sehat dan luang kita enggan beramal shalih, (tentu) di saat sakit dan sempit akan lebih sulit terlaksana.
@sahabatilmu